> >

Bantah Pasang Spanduk Puan-Gibran, DPC Projo Solo: Itu Spanduk Liar karena Tidak Murni dari Kami

Politik | 21 Juni 2022, 12:42 WIB
Spanduk Puan-Gibran yang terpasang di sejumlah titik jalan di Solo, Selasa (21/6/2022) (Sumber: Kompas TV/Widi Nugroho)

SOLO, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Projo Solo Tego Widarti buka suara terkait spanduk Puan-Gibran yang terpasang di sejumlah titik jalan di Kota Bengawan.

Tego membantah spanduk Puan-Gibran tidak dipasang oleh DPC Projo Solo ataupun relawan Jokowi lain di sekitar Solo Raya.

Ia juga membeberkan bahwa logo Projo yang dicantumkan lebih ngeblur daripada aslinya.

"Tidak ada pemasangan, atas nama DPC Projo Surakarta tidak ada pemasangan atau teman-teman sekitar Solo Raya tidak ada pemasangan," kata Tego Widarti seperti dilaporkan Jurnalis KOMPAS TV Widi Nugroho, Selasa (21/6/2022).

Untuk diketahui, sejumlah spanduk Puan-Gibran berlogo Projo terpasang di sejumlah titik di Solo Raya. Beberapa di antaranya terpasang di perempatan Kelurahan Timuran, Kota Surakarta.

Lalu, spanduk juga terpasang di simpang empat Masjid Solikhin, Banjarsari, Surakarta. Dalam spanduk tersebut terpampang potret Puan dan Gibran beserta dengan singkatan PUBG atau Puan Bersama Gibran.

Selain itu, dalam spanduk yang dominan berwarna merah dan putih itu juga terdapat tulisan Puan Bersama Gibran dari Solo Raya untuk Indonesia.

Lebih lanjut, Tego menerangkan bahwa pihaknya hingga kini masih terus mempersiapkan acara Musyawarah Rakyat (Musra) yang akan digelar di Solo pada Juli mendatang.

Baca Juga: Spanduk Puan-Gibran Bermunculan, Gibran Beri Tanggapan

Ia menyebut persiapan Musra itulah yang merupakan instruksi dari pusat. Tego menegaskan bahwa pemasangan spanduk bukanlah instruksi dari pusat.

"Pusat tidak pernah menginstruksikan, kita hanya diinstruksikan untuk persiapan di Musra Indonesia yang nanti akan dilaksanakan bulan Juli," ujarnya.

Selain itu, Tego juga menyebut bahwa spanduk yang terpasang di sejumlah titik jalan di Solo merupakan "Spanduk Liar" karena tidak murni dari Projo dan bukan instruksi dari pusat.

Meski begitu, ia menganggap pemasangan spanduk tersebut tidak perlu untuk diramaikan sebab tidak ada tulisan pendukungan.

Terlebih, lanjutnya, Puan dan Gibran juga terkesan untuk membiarkan spanduk tersebut sebagai bagian dari cara masyarakat berdemokrasi.

"Terkait spanduk, saya anggap "Spanduk Liar" karena itu tidak murni dari kami. Beliau juga terkesan biarkan aja. Orang berdemokrasi dan tidak ada tulisan pendukungan dan sebagainya tidak perlu kita ramaikan tidak perlu kita ributkan, begitu," ujarnya.

Baca Juga: Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Naik usai Jokowi Beri Sinyal Dukungan Capres di Rakernas Projo

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU