Heboh Warga Wonogiri Hilang sejak April, Keluarga Dimintai Tebusan Rp40 Juta
Peristiwa | 8 Juni 2022, 22:07 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Kabar tentang hilangnya seorang warga Wonogiri, Jawa Tengah, bernama Sunaryo, viral di media sosial Twitter.
Akun @WargaKeduang mengabarkan bahwa Sunaryo, warga Jatipurno Wonogiri hilang sejak Rabu (27/4/2022) lalu.
Dalam utas yang dibuat akun tersebut, dijelaskan bahwa setelah Sunaryo hilang, keluarganya mendapatkan pesan dari nomor ponsel Sunaryo, yang meminta tebusan sebesar Rp40 juta.
Utas tersebut diunggah pada Selasa (7/6/2022) pukul 21.47 WIB, dan hingga Rabu (8/6/2022) pukul 17.00 WIB sudah mendapatkan retweet sebanyak 1.508 kali dan disukai 3.022 akun.
Baca Juga: Pesawat Berisi 22 Orang Hilang di Pegunungan Nepal, Tak Bisa Dikontak Usai Lepas Landas
TribunSolo.com mencoba menghubungi salah satu anggota keluarga, Andi Purnomo. Dia mengaku sebagai adik ipar Sunaryo, pria yang keberadaannya misterius.
Menurutnya, Sunaryo sempat memiliki urusan gadai mobil dengan warga Desa Semagar, Girimarto.
"Mobil digadai ke kakak saya, sampai jatuh tempo tidak diambil. Akhirnya tanggal 27 April itu mobil diantar ke rumah yang menggadaikan mobil. Malam habis Tarawih," jelasnya.
Namun, hingga Kamis (28/4/2022) dinihari, Sunaryo tidak pulang ke rumah.
Menurut Andi, istri Sunaryo sempat mengirim pesan pada suaminya itu, lalu mendapat balasan. Namun, tak biasanya Sunaryo membalas pesan dengan teks. Sebab Sunaryo biasa membalas pesan dengan pesan suara.
Kecurigaan bertambah saat di pagi harinya, dari nomor Sunaryo juga mengirim pesan yang berisi meminta uang sebesar Rp4 juta.
"Biasanya kakak saya kalau minta uang tidak lewat WA, biasanya telepon. Nah, waktu itu ditelepon juga ndak diangkat, cuma ngetik aja," jelasnya.
Pihak keluarga kemudian mencari keberadaan Sunaryo ke Desa Semagar, tempat dia pergi mengantarkan mobil.
Saat ditemui, orang yang menggadai mobil ke Sunaryo mengaku telah memberikan uang ke Sunaryo dan mengantarkannya ke Pasar Jatipurno. Padahal, menurut Andi, rumah Sunaryo tak jauh dari pasar.
Karena Sunaryo tak kunjung pulang, pada 28 April, pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Jatipurno.
Menurut Andi, pihak keluarga kemudian diarahkan ke Reskrim Polres Wonogiri, tetapi diarahkan untuk lapor ke SPKT untuk membuat laporan orang hilang.
"Tanggal 3 Mei, kakak saya yang lain mendapatkan WA dari Sunaryo, isinya meminta tebusan uang sebesar Rp40 juta. Itu disertai ancaman pembunuhan," bebernya.
Andi menyebut, pihak keluarga kemudian berusaha menyiapkan uang tebusan karena takut dengan ancaman itu.
Kepada sang pengancam, pihak keluarga meminta agar Sunaryo difoto atau sekedar menelepon untuk memastikan keadaannya, namun hal itu tak dituruti.
Baca Juga: Beredar Poster Orang Hilang Anak Ridwan Kamil di Swiss
"Kakak saya yang lain dapat SMS dari nomor Sunaryo bahwa jangan bawa-bawa polisi. Intinya pesan itu, kalau lapor polisi, semua keluargamu tidak selamat. Begitu," katanya.
Saat itu, keluarga mendapatkan informasi bahwa polisi melacak posisi pengirim pesan ancaman itu di wilayah Wonokeling, Jatiyoso, Karanganyar.
"Sampai saat ini, keluarga juga masih mencari keberadaan kakak saya," tuturnya.
Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto menyebut kasus itu sedang dalam penyelidikan.
"Kasus tersebut sedang dalam penyelidikan Polres Wonogiri dan apabila ada ancaman atau pemerasan kepada keluarga korban, diharapkan melapor ke Polres dan akan kami tindak lanjuti," kata dia, dikutip dari Tribun Solo.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : solo.tribunnews.com