Kasus Suspek PMK di Klaten Bertambah, Pemkab Buka Opsi Perpanjangan Penutupan Pasar Hewan
Peristiwa | 5 Juni 2022, 12:06 WIBKLATEN, KOMPAS.TV — Opsi perpanjangan penutupan pasar hewan di Klaten, Jawa Tengah, akan diambil apabila hasil evaluasi masih menunjukan adanya lonjakan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, evaluasi akan dilakukan setelah tanggal 7 Juni atau berakhirnya masa penutupan sementara pasar hewan yang dimulai sejak Kamis, 25 Mei 2022.
"Penutupan pasar hewan akan kita evaluasi setelah 7 Juni, kalau kasus masih meningkat dan kita kaji itu memang penularan dari pasar, ya mungkin bisa kita perpanjang," kata Sri Mulyani seperti dilansir dari TribunJogja.com, Minggu (5/6/2022).
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten pada Jumat (3/6), kasus PMK di Kabupaten Klaten belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca Juga: Penyakit PMK Merebak, DPR Minta Kementan Cari Vaksin Ke Perancis, Malaysia, Vietnam, dan Australia
Diketahui, per Jumat, kasus suspek PMK bertambah 24 hewan ternak. Akibatnya, di Kabupaten Klaten secara kumulatif terdapat 208 hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK .
Menurut Mulyani, meski kasus suspek PMK di Klaten cukup banyak, namun untuk kasus positif PMK tidak ada, karena 6 kasus positif sebelumnya, sudah dinyatakan sembuh semua.
"Iya, PMK di Klaten saat ini terkonfirmasinya nol, udah sembuh yang 6 (positif) dulu, tapi kasus suspeknya terus bertambah. Tapi enggak apa-apa karena semua yang suspek ini kondisinya baik," jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah memerintahkan dokter hewan dan DKPP untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak dan blantik yang ada di daerah itu.
Diketahui, hingga kini ada 7 pasar hewan di Klaten, Jawa Tengah yang ditutup sementara selama 14 hari guna mencegah penyebaran kasus PMK.
Ketujuh pasar hewan itu antara lain Pasar Hewan Prambanan, Pasar Hewan Jatinom, Pasar Hewan Wedi, Pasar Hewan Pedan, Pasar Hewan Cawas, Pasar Hewan Bayat, dan Pasar Hewan Plumbon.
Baca Juga: Kasus Bertambah, 3.000 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Wabah PMK
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TribunJogja