Seluruh Anggota NII Sumbar Resmi Cabut Baiat, Kapolda Teddy: Mereka Menyatakan Setia pada NKRI
Peristiwa | 12 Mei 2022, 16:25 WIBLIMAPULUH KOTA, KOMPAS.TV - Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa Putra mengungkapkan, seluruh anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar sudah mencabut baiat.
Menurut Teddy, mereka telah mengucapkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Teddy pun mengucapkan terima kasih kepada mereka yang bersedia mencabut baiatnya.
Baca Juga: Kapolda Sumbar Ancam Anggota NII yang Tidak Cabut Baiat akan Ditindak Sekeras-kerasnya
"Saya mengucapkan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada saudara kita yang terpapar aliran radikalisme NII, namun telah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI," kata Teddy, dalam acara 'Cabut Baiat Massal dan Pengucapan Sumpah Setia Jilid III kepada NKRI' di Kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis (12/5/2022).
Teddy mengatakan, tenggat waktu yang telah diberikannya sampai dengan 20 Mei 2022 untuk pelaksanaan cabut baiat telah terlaksana seluruhnya.
"Jumlah yang diketahui dan dirilis Mabes Polri ada 1.125 orang, kemudian kita kembangkan menjadi 1.157 orang. Jadi ada tambahan 32 orang dan semuanya telah cabut baiat," ucapnya.
Baca Juga: Kapolda Sumbar Ultimatum 1.125 Orang Terekspos NII Cabut Baiat Selambatnya 20 Mei 2022
Adapun pencabutan baiat kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya yang diikuti 391 orang, Kabupaten Tanah Datar 518 orang, dan di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat 225 orang.
"Jadi totalnya 1.134 orang yang sudah cabut baiat, 16 orang yang ditangkap, dan 7 orang meninggal dunia. Meninggalnya bukan karena penegakan hukum," ujarnya.
Ia menuturkan, anggota NII yang mencabut baiat merupakan inisiatif sendiri tanpa ada paksaan untuk menyatakan dirinya kembali setia kepada NKRI.
Setelah itu, kata Teddy, anggota NII yang telah mencabut baiat akan diberikan pembinaan oleh seluruh pemangku kepentingan dan seluruh elemen bangsa.
Baca Juga: Pengakuan Warga Pulau Punjung di Padang soal NII: Berkedok Pengajian & Pengobatan
"Tugas kita para stakeholder tidak selesai sampai di sini. Kita tetap memiliki tanggung jawab moral," ujar Teddy.
"Kita harus menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menangkal segala bentuk paham radikal yang merongrong kesaktian Pancasila dan mengganggu keutuhan NKRI."
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan pihaknya sudah membuat edaran agar kelurahan, nagari, RT, dan RW memberi perhatian kepada hal-hal yang mencurigakan di daerahnya.
"Kalau ada hal-hal yang akan merusak persatuan dan keutuhan bangsa perlu segera dikoordinasikan dengan personel kepolisian dan TNI sehingga (dampaknya) cepat diminimalisasi," ujar Mahyeldi.
Baca Juga: Kapolda Sumbar: 1.125 Orang di Sumatra Barat Baiat ke NII
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Antara