> >

Ridwan Kamil Sebut Negara Siap Atasi Kasus Hepatitis Akut, Masyarakat Diminta Tak Panik

Kesehatan | 9 Mei 2022, 18:28 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memantau beberapa ruangan termasuk laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung guna mengantisipasi fenomena hepatitis akut, Senin (9/5/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

BANDUNG, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menyebut negara sudah siap untuk mengatasi kasus hepatitis akut yang belakangan sering terdengar. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik.  

"Saya laporkan di Jawa Barat belum ada (hepatitis akut), dan mudah-mudahan tidak ada. Masyarakat diimbau jangan panik," ujar Ridwan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (9/5/2022), dilansir dari Antara.

"Seperti biasa kita sudah mengalami jatuh bangun dari pandemi Covid-19. Jaga kebersihan dari mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tenang saja, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada (kasus)."

Gubernur Jabar pun memantau beberapa ruangan termasuk laboratorium RSHS guna mengantisipasi fenomena hepatitis akut yang saat ini belum ditemukan di provinsi tersebut.

Siapkan Tim Ahli

Usai meninjau beberapa ruangan di RSHS, Ridwan menyampaikan, pihaknya telah membentuk tim ahli kesehatan untuk mempersiapkan skenario terjitu apabila hepatitis akut terbukti dan orisinal.

"Di Jawa Barat tim ahli sudah dibentuk bersama RSHS. Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya. Saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki," beber Kang Emil, panggilan akrab Ridwan.

Baca Juga: Menko PMK Sebut Biaya Penanganan Pasien Hepatitis Ditanggung BPJS Kesehatan

Pemda Provinsi Jabar pun telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ada yang suspek hepatitis akut.

"Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun, kita belum mengetahui alasan sasaran di usia tersebut, tapi statistik menunjukkan itu," katanya.

Dia juga menuturkan untuk pencegahan hepatitis yang menular, kuncinya hidup sehat. Jika penularan lewat pernapasan, pakai masker, jaga jarak, kurangi kerumunan, dan jangan saling tukar alat makan.

Selain itu, apabila ada keluarga yang sakit, sebaiknya jangan terlalu banyak berinteraksi.

Selain menyiapkan strategi penanganan hepatitis akut, Kang Emil memastikan pula bahwa penanganan COVID-19 di Jabar terkendali. Adapun tingkat keterisian rumah sakit sebesar 0,8 persen.

"Kasus aktif tersisa 1.500 dari puncaknya ratusan ribu, dan rata-rata sudah banyak yang sembuh. Terbukti seperti di RSHS hanya tiga anak yang dirawat akibat Covid-19 dan empat orang dewasa. Jadi minim," jelasnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU