Waspada, di Jatim Ditemukan 114 Kasus Sakit Kuning Akut yang Berkorelasi dengan Gejala Hepatitis
Kesehatan | 5 Mei 2022, 19:36 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV – Ditemukan 114 kasus suspect jaundice (sakit kuning) akut di Provinsi Jawa Timur. Penyakit tersebut bisa jadi berkorelasi dengan hepatitis akut yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya atau etiologinya.
Oleh sebab itu, Pemprov Jatim Timur meminta masyarakat, aparatur, dan pemangku kepentingan mewaspadai potensi penyebaran kasus hepatitis akut.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono mengatakan, jumlah 114 kasus sakit kuning akut itu tercatat dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jatim kurun 17 pekan terakhir atau 1 Januari-4 Mei 2022.
Kasus ditemukan di 18 kabupaten/kota atau hampir separuh dari 38 daerah tingkat dua di Jatim. Kasus-kasus yang ditemukan, tidak sebatas pada anak-anak atau berusia di bawah 17 tahun, tetapi masyarakat umum.
”Kasus suspect cenderung naik dalam pekan ke-14 sampai ke-17, tetapi kasus-kasus yang dilaporkan ke SKDR masih memerlukan pemeriksaan laboratorium apakah hepatitis atau bukan,” terang Erwin Kamis (5/5/2022), dikutip dari Kompas.id.
Erwin menuturkan, masyarakat jangan panik, tetapi bersiap dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, respons cepat jika menemukan kasus-kasus diduga sakit kuning atau hepatitis ke fasilitas layanan terdekat.
Baca Juga: Hepatitis Akut Kian Merebak, Menko PMK Bakal Lakukan Pelacakan Kasus di Seluruh Daerah
Hidup Bersih
Perilaku hidup bersih dan sehat untuk menekan risiko peningkatan kasus sakit kuning, bahkan hepatitis, antara lain menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, memastikan konsumsi makanan dan minuman yang terjamin kebersihan dan matang.
Cara lain menghindari pemakaian peralatan makan (sendok, garpu, pisau) bergantian dengan orang lain. Kenakan masker selama beraktivitas. Hindari kontak dekat dengan orang sakit, apalagi dengan yang terduga sakit kuning.
”Sementara hindari berenang di kolam umum, beraktivitas dalam keramaian di taman bermain, dan menyentuh berbagai benda di tempat umum yang sering disentuh orang banyak, misalnya knop pintu dan dinding,” ujar Erwin.
Untuk pengendalian potensi hepatitis akut di Jatim, pemerintah telah berkoordinasi dengan jejaring di kabupaten/kota, memperkuat surveilans lintas program dan lintas sektor, dan promosi informasi agar masyarakat memahami gejala hepatitis akut dan terlibat dalam respons pelaporan dan pencegahan.
Baca Juga: Hepatitis Akut Sudah Masuk Indonesia, Ketahui Pencegahan dan Gejala yang Mirip Sakit Kuning
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.id