> >

3 Rumah di Pasuruan Rusak Terkena Mortir Marinir, Dankormar: Itu Amunisi Latihan, Bukan Disengaja

Peristiwa | 23 April 2022, 20:31 WIB
Penampakan satu dari tiga rumah di Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang rusak akibat terkena pecahan granat mortir 60 milik Korps Marinir TNI AL, Rabu (20/4/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga rumah di Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur rusak akibat terkena pecahan granat mortir 60 milik TNI Angkatan Laut.

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan parah yakni milik Sulastri, warga Dusun Tegalan 2, Desa Balung Anyar. Dua rumah lainnya yakni milik Bapak Sudin dan Ibu Tinamah.

Mortir yang menyasar ke pemukiman warga tersebut merupakan amunisi yang digunakan Yonif 1 Brigif 2 Marinir saat melakukan latihan di pusat latihan pertempuran (Puslatpur) Marinir 3 Grati, Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Juga: 3 Rumah Warga di Pasuruan Diduga Kena Mortir Nyasar TNI AL

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto mengakui pecahan mortir yang merusak tiga rumah warga di Pasuruan adalah milik TNI AL.

Yonif 1 Brigif 2 Marinir menggunakan mortir 60 saat melakukan latihan menembak senjata bantuan infanteri (Senbanif) yakni menembak mortir, senjata mesin berat, peluncur roket anti personel/tank RPG.

Menurut Widodo latihan tersebut merupakan kegiatan rutin yang tercantum dalam sistem pembinaan Korps Marinir. Adanya insiden mortir menyasar ini membuat pihaknya bakal melakukan evaluasi.

"Dari musibah tersebut, KSAL langsung memerintahkan supaya latihan ini di evaluasi. Di mana letak kesalahannya, kenapa sampai jatuh ke sana, kesalahan ini bisa terjadi karena amunisinya, bisa juga karena senjatanya, atau juga karena manusianya. Tetapi latihan itu tidak boleh berhenti karena ini merupakan tuntutan negara akan kesiapan tempur pasukan marinir," ujar Widodo dikutip dari siaran pers Dispenal, Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga: Mengerikan! Warga Ukraina Nyaris Kena Mortir Rusia

Widodo menambahkan selain evaluasi KSAL Laksamana TNI Yudo Margono juga menginstruksikan agar rumah warga yang rusak akibat pencahan mortir 60 diperbaiki. 

Widodo menjelaskan pihaknya telah mengirim prajurit Marinir untuk meninjau lokasi, sekaligus melakukan investigasi dan mendata kerusakan rumah warga.

"Tidak ada korban jiwa itu yang paling penting. Perintah KSAL agar rumah yang rusak segera diperbaiki," ujar Widodo. 

Baca Juga: Marinir Bantu Perbaiki Rumah Warga yang Rusak Akibat Amunisi Nyasar

Adapun insiden jatuhnya mortir 60 TNI AL ini terjadi pada Rabu (20/4/2022), sekitar pukul 13.00 WIB. 

Mortir yang digunakan oleh Korps Marinir saat kegiatan latihan disekitar lokasi kejadian tersebut jatuh di depan teras rumah warga Desa Balung Anyar.

Insiden tersebut mengakibatkan rumah milik Bapak Sudin, Ibu Sulastri, dan Ibu Tinamah, warga Desa Balung Anyar, Lekok, Pasuruan, Jawa Timur rusak.

Setelah mendapat laporan ada rumah warga yang rusak akibat pecahan mortir, prajurit Korps Marinir langsung menghentikan latihan penembakan. 

Baca Juga: Upacara Pelepasan Dua Marinir TNI AL yang Gugur Akibat Serangan KKB Papua

Pada pukul 16.23 WIB, Rabu (20/4/2022), Yonif 1 Brigif 2 Marinir mengirimkan tim untuk berkoordinasi dengan pihak korban dan kepala Desa Balung Anyar, sekaligus menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

"Kejadian ini bukan karena kesengajaan. Kami akan menyelesaikan permasalahan ini dengan cara kekeluargaan tanpa merugikan pihak satu sama lain," ujar Widodo. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU