Usai Viral, Kadisdik Lumajang Panggil Pak Ribut Terkait Aduan Masyarakat Atas Kontennya
Viral | 26 Maret 2022, 11:55 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Guru SDN Pagowan 1, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Ribut Santoso dipanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lumajang usai videonya yang membahas kaum penyuka sesama jenis kepada muridnya viral di media sosial, Jumat (25/3/2022) kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim menuturkan, Ribut dipanggil dalam rangka meluruskan aduan masyarakat terkait kontennya yang viral tersebut.
"Kita panggil yang bersangkutan kemarin, untuk meluruskan aduan yang disampaikan masyarakat supaya tidak menjadi gejolak," tutur Agus dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).
Pihaknya kemudian menasehati Ribut agar berhati-hati dalam menjelaskan materi pelajaran, khususnya terkait materi yang dinilai sensitif.
Meski apa yang disampaikan Ribut benar, pihak Dinas Pendikan takut jika hal tersebut disalah gunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Perkenalkan Ribut Santoso, Guru Honorer di Lumajang yang Bikin Heboh Warganet Gara-Gara Ini
"Kita beri nasihat agar lebih berhati-hati, karena sebenarnya yang disampaikan sudah betul sesuai materi pelajaran," tutur Agus.
"Tapi yang pendakwah kondang saja bisa digoreng, apalagi kita yang awam, makanya perlu lebih hati-hati," lanjutnya.
Selain itu Agus memberikan apresiasi terhadap Ribut atas metode mengajarnya yang baik dan dinilai bisa dekat dengan siswanya.
"Pak Ribut itu bagus loh, dia metodenya bagus. Dia juga sangat dekat dengan muridnya, dan memang gayanya seperti itu tidak dibuat-buat, jadi disenangi siswanya," ungkap Agus.
Baca Juga: Guru Indra Kenz Dilaporkan ke Polda Sumut, Kerugian Korban Hampir Setengah Miliar
Terkait pendidikan seks untuk anak yang kerap disinggung dalam rangka memerangi pernikahan dini dan kenakalan remaja, Agus menyatakan belum ada kurikulum dari Kemendikbud.
Meski demikian pihaknya siap mengkaji ulang kurikulum tersebut ketika diturunkan.
"Sejauh ini belum ada, kalau bahaya narkoba ada di salah satu pelajaran, tapi kalau nanti ada kurikulum dari pusat kita akan mengkaji lagi lebih dalam," pungkasnya.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com