> >

Korban Meninggal Akibat Kebocoran Gas PLTP di Dieng Segera Diautopsi, 5 Sudah Sadarkan Diri

Update | 13 Maret 2022, 10:12 WIB
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, saat melihat kondisi para pekerja di RSUD Wonosobo yang menghirup Hidrogen Sulfida dari kebocoran pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (12/3/2022). (Sumber: Dok. Humas Polresta Banjarnegara)

BANJARNEGARA, KOMPAS.TV – Korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di PT Geo Dipa Energi Dukuh Pawuan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur Banjarnegara, akan segera diautopsi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Hendri Yulianto, Sabtu (12/3/2022) malam.

"Kondisi saat ini, khususnya para korban, yang meninggal akan kita lakukan autopsi, sambil menunggu persetujuan keluarga," jelas Ajun Komisaris Besar Hendri.

Lima dari delapan korban yang dirawat intensif di RSU Wonosobo, kini sudah sadarkan diri. Sedangkan tiga lainnya belum sadar.

Ajun Komisaris BesarHendri menjelaskan, kecelakaan terjadi saat pekerja akan melakukan kegiatan pembersihan sumur lama di PAD 28 PT Geo Dipa Energi, sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Update Korban Kebocoran Pipa Gas PLTP Dieng: 8 Orang Dirawat, 1 Meninggal Dunia

"Kecelakaan kerja ini, yaitu diawali pembersihan sumur, di mana pembersihan ini secara berkala biasa dilakukan," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, SOP untuk pembersihan sudah dilakukan dengan baik.

Namun, saat pelaksanaan, setelah 20 menit pekerjaan mulai, tiba-tiba keluar gas beracun yang mengakibatkan kecelakaan kerja.

"Akibatnya korban tidak sadarkan diri, setelah dievakuasi kemudian korban dibawa oleh petugas Geo Dipa ke RSUD Wonosobo," ujarnya.

Meski sempat mengeluarkan gas beracun, Ia memastikan, lokasi sumur PT Geo Dipa kondisinya aman dan terkendali.

Di lokasi kejadian polisi sudah memasang police line dan situasi sumur jauh dari pemukiman.

"Sehingga saat ini percikan maupun gas tidak ada, jadi masyarakat tidak perlu panik karena kondisi sudah terkendali," katanya.

Mengenai penyebab pasti keluarnya gas beracun, Kapolres belum bisa memastikan, karena perlu informasi dari beberapa terkait, khususnya di PT Geo Dipa.

"Terutama karyawan yang melihat, manajer ataupun pengawas yang mengetahui kejadian tersebut," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kebocoran gas terjadi di sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Bumi Geo Dipa di wilayah Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) sore.

Dari data yang dihimpun, jumlah korban yang dilarikan ke RSUD sebanyak delapan orang. Sementara itu, korban meninggal dunia 1 orang. Korban meninggal diketahui atas nama Lili Marsudi.

Untuk menghindari adanya simpang siur pemberitaan yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, mengungkap tidak ada ledakan seperti yang diberitakan sebelumnya.

Baca Juga: Ini Penjelasan Geo Dipa Energi soal Kebocoran Pipa Gas di PLTP Dieng

"Saat ini saya sudah berapa di lokasi PT Geo Dipa tepatnya di lokasi terjadinya kebocoran dan sudah melakukan pengecekan," katanya.

Menurut General Manager, Budi Santoso sebelumnya ada pembersihan sumur yang dimulai dengan setting meeting dan dijelaskan SOP serta bahaya pekerjaan.

"Selesai meeting dilakukan tes dan tidak ada kendala lalu dimulai pekerjaan pembersihan, setelah 20 menit ada perkiraan keluarnya gas," terang Budi.

"Karyawan di situ berusaha menormalkan dan akhirnya terdampak atau terpapar gas, belum diketahui kenapa penyebab relief valve bisa terbuka dan menyebabkab kebocoran," lanjutnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU