> >

Korban Meninggal Akibat Gempa di Sumbar Jadi 10 Orang, Belasan Ribu Warga Masih Mengungsi

Update | 27 Februari 2022, 09:46 WIB
Kerusakan salah satu bangunan akibat gempa bumi di Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) (Sumber: BNPB)

PASAMAN BARAT, KOMPAS.TV – Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Sumatera Barat bertambah menjadi 10 orang, empat hilang, dan belasan ribu warga masih mengungsi.

Menurut perkembangan laporan dari lapangan per Sabtu (26/2) pukul 20.56 WIB, sebanyak 2 warga kembali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sehingga total korban jiwa menjadi 10 orang.

Hasil kaji cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama BPBD masing-masing kabupaten terdampak, sebanyak 42 orang luka berat, 346 luka ringan, 4 orang masih dinyatakan hilang dan 13.000 jiwa mengungsi.

“Adapun apabila dirinci lebih lanjut, korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia tercatat dari Kabupaten Pasaman Barat ada sebanyak 4 orang, luka berat 37 orang, luka ringan 310 orang,” kata Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Minggu (27/2/2022).

“Dan kurang lebih 10 ribu jiwa mengungsi di 35 titik pengungsian yang berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali.”

Kemudian dari Kabupaten Pasaman dilaporkan ada 6 orang meninggal dunia, luka berat 5 orang, luka ringan 36 orang, 3 ribu jiwa mengungsi, serta ada 4 orang tertimbun material longsoran yang hingga kini masih dalam proses pencarian dan pertolongan.

Baca Juga: 10 Tenda Didirikan di Halaman Kantor Bupati untuk Tampung Pengungsi Korban Gempa Pasaman Barat

Sementara, di Kabupaten Lima Puluh Kota melaporkan sebanyak 53 jiwa dari 16 KK terdampak dan 2 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

Selanjutnya di Kabupaten Agam dilaporkan ada seorang bayi mengalami luka-luka akibat terdampak gempabumi.

Gempa bumi yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak sedang, dan kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan.

Selain itu, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.

“Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan.”

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat pada Sabtu (26/2) pagi.

“Agar masyarakat yang terdampak langsung ini segera mendapat pertolongan. Paling tidak hak kebutuhan dasarnya ini dapat segera kita penuhi,” kata Suharyanto.

“Kita terlibat secara langsung dan komponen bangsa yang lain untuk menyatukan gerak langkah untuk segera mengatasi dampak gempabumi,” imbuhnya.

Baca Juga: Apa Itu Sesar Sumatera yang Aktivitasnya Dapat Picu Gempa M 7,6?

Suharyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan agar penanganan warga yang mengungsi agar tetap menegakkan protokol kesehatan.

Pos pengungsian diharapkan dapat mendukung ruang yang cukup sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU