Arus Kendaraan di Jakarta Turun, Ternyata Ini Sebabnya
Peristiwa | 18 Februari 2022, 14:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ditlantas Polda Metro Jaya mengungkapkan terjadi penurunan volume arus lalu lintas di DKI Jakarta seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menuturkan pemantauan mobilitas masyarakat di Ibu Kota ini dilakukan melalui dua hal.
Pertama, kata dia, adalah data yang dirilis oleh Google atau Google Mobility Indeks yang memperlihatkan penurunan pada tempat kerja, rekreasi, fasilitas publik, hingga transportasi.
Menurut penjelasannya, volume lalu lintas jalan menuju toko bahan makanan dan apotek turun sebesar 7,33 persen, kegiatan di taman turun 8 persen, dan kawasan retail dan rekreasi turun 11 persen.
Sementara di kawasan tempat kerja turun 12,5 persen, dan paling banyak di pusat transportasi umum turun sebesar 18 persen.
Kendati demikian, terjadi kenaikan 8 persen pada lalu lintas di jalan sekitar permukiman.
Kedua, lanjut Sambodo, pemantauan berdasarkan data satelit yang dimiliki pihak kepolisian.
Baca Juga: PPKM Level 3, Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap di Kawasan Wisata
Dia menuturkan terjadi penurunan pergerakan arus lalu lintas di kota-kota penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Depok, Bekasi.
”Dilihat dari jumlah volume yang melintasi gerbang tol di Halim, Cililitan, maupun Tomang, hari Senin kemarin dibandingkan dengan Senin minggu yang lalu itu terjadi penurunan bervariasi, tetapi angkanya di 10-14 persen,” kata Sambodo, dikutip dari Kompas.id, Jumat (18/2/2022).
Faktor yang mempengaruhi arus lalu lintas DKI turun
Sambodo menuturkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya mobilitas masyarakat di DKI Jakarta.
Pertama, kata dia, banyaknya perusahaan yang telah menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Memang terjadi penurunan volume arus lalu lintas di tempat kerja karena beberapa perusahaan sudah menerapkan WFH," ujarnya.
Sementara penurunan di tempat-tempat pusat perbelanjaan atau mal, terjadi karena adanya syarat bagi anak kecil yang harus menunjukkan bukti sudah divaksin Covid-19.
"Kemudian masih ada sekolah yang menunda PTM (pembelajaran tatap muka) karena ada yang positif Covid-19,” kata Sambodo.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan yang Pakai Mobil Pribadi Mulai Hari Ini Tak Kena Aturan Ganjil Genap
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.id