> >

Jenguk Bocah Tanpa Anus di Sidoarjo, Risma Pastikan Segera Dioperasi Usai Tertunda karena Pandemi

Sosial | 14 Februari 2022, 23:46 WIB
Muhammad Haidar Dhanu Abrisan (2) atau biasa dipanggil Dhanu, balita yang mengalami kelainan fisik bawaan dari lahir, yakni tak memiliki anus yang sempurna. (Sumber: KOMPAS TV/JACK ROBBY)

SIDOARJO, KOMPAS.TV - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjenguk seorang balita dengan kelainan fisik bawaan dari lahir, yakni tak memiliki anus yang sempurna.

Balita tersebut bernama Muhammad Haidar Dhanu Abrisan (2) atau biasa dipanggil Dhanu, warga Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Kunjungan Risma ini bermula dari kabar bahwa sejak lahir Dhanu belum menjalani operasi terkait kondisi atresia ani atau anus imperforta yang dideritanya.

Diketahui, pihak RSUD Dr. Soetomo Surabaya tempat Dhanu lahir, terpaksa menunda operasi itu dengan alasan situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Lockdown Kantor Kemensos Setelah 60 Pegawai Positif Covid-19

Alhasil, selama dua tahun ini, Dhanu hanya mendapatkan penanganan medis yang bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Maka, dalam kunjungannya, Risma memastikan bahwa Dhanu akan dioperasi dan Kementerian Sosial (Kemensos) beserta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo siap membantu.

Risma menyebutkan, Kemensos telah menyalurkan dana bantuan untuk memenuhi biaya operasional penunjang selama pengobatan Dhanu.

"(Dana bantuan) itu nanti untuk biaya operasional. Menurut Pak Bupati, biaya operasi sudah semua ditanggung, tidak ada masalah," kata mantan Wali Kota Surabaya itu, Senin (14/2/2022).

Baca Juga: Risma Soal Jabatan Kepala Otorita IKN: Banyak Kepala Daerah yang Arsitek, Bukan Cuma Aku

Dengan demikian, Risma berharap seluruh kebutuhan Dhanu dapat terpenuhi, mulai dari sebelum hingga sesudah operasi.

"(Perlu diingat), untuk operasional seperti alat-alatnya itu juga biaya tidak kecil," terang Risma, mengingat keluarga Dhanu masih tergolong prasejahtera yang perlu bantuan untuk semua itu.

Sebagai informasi, kondisi Dhanu ini sebetulnya termasuk kasus yang langka, dengan kemungkinan terjadi hanya pada satu dari 5.000 kelahiran bayi.

Adapun, kebanyakn kasusnya dialami oleh bayi laki-laki dan umumnya terjadi akibat ada gangguan perkembangan saluran pencernaan janin pada usia kehamilan lima hingga tujuh minggu.

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU