Polisi Segera Periksa RH Inisiator Ritual Maut Pantai Payangan Jember, Begini Kondisinya
Peristiwa | 14 Februari 2022, 22:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkap beragam motif terkait ritual yang dilakukan puluhan orang di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. Mulai dari motif ekonomi hingga ilmu hitam atau guna-guna.
Terbaru, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya W mengatakan, inisiator ritual atas nama RH saat ini sedang dirawat di rumah sakit dan dalam keadaan tidak bisa ditemui.
Pihaknya pun belum bisa meminta keterangan terhadap RH.
"Yang bersangkutan masih dirawat, nanti jika dokter rumah sakit sudah menyatakan RH sehat dan bisa ditemui kami akan segera melakukan penyelidikan," ucap Kasat Reskrim kepada KOMPAS.TV, Senin (14/2/2022).
Diketahui, RH harus dirawat dikarenakan ia juga sempat tergulung ombak bersama korban lainnya.
Selama proses pemulihan ia tetap dalam pantauan polisi.
Adapun sejumlah orang yang menamakan diri Kelompok Tunggal Jati Nusantara melalukan ritual di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember pada Minggu (13/2) malam.
Mereka menggelar ritual meditasi dengan cara berendam di air laut sembari bergandengan tangan.
Baca Juga: Kesaksian Korban Selamat Tragedi Ritual di Pantai Payangan Jember, Detik-detik Ombak Menghantam
Ritual dilakukan pada pukul 01.30 WIB. Dalam ritual itu, diikuti oleh 24 orang termasuk sopir. Tanpa diduga, ritual meditasi di Pantai Payangan tersebut berujung maut.
Sebanyak 11 orang peserta ritual dilaporkan tewas tergulung ombak. Dari 11 korban tewas tersebut, seorang di antaranya ternyata aparat kepolisian.
Dia adalah Bripda Febriyan Duwi, anggota Polsek Pujer, Polres Bondowoso.
Kesaksian Korban Ritual Maut Pantai Payangan
Kepala Kepolisian Resor Jember AKBP Herry Purnomo juga menceritakan kesaksian korban sebelum kejadian nahas menimpa anggota padepokan tersebut.
Kata Herry, proses ritual dimulai dengan membaca doa dan tabur bunga.
Kemudian, dengan membentuk dua baris mereka masuk ke dalam air sambil bergandengan tangan.
"Di situ mereka membaca doa-doa. Lalu melakukan tabur bunga ke arah laut dengan cara bergandengan tangan, satu dengan yang lain, dua barisan merapat sampai masuk ke dalam air," jelas Herry.
Ketika memasuki air, salah satu korban selamat menceritakan tak mengetahui dan melihat datangnya ombak yang membuat para pelaku ritual sampai tergulung.
Baca Juga: Kronologi Tragedi Maut di Pantai Payangan Jember, 11 Orang Dilaporkan Tewas
Penulis : Kiki Luqman Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV