> >

Usai Selamatkan Buaya Berkalung Ban, Tili Ditawari Jadi Pegawai Honorer di Pemkot Palu

Peristiwa | 12 Februari 2022, 04:00 WIB
Buaya liar terjerat ban bekas kembali memunculkan diri di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (19/3/2020). (Sumber: Kompastv/Ant)

PALU, KOMPAS.TV – Penyelamat buaya yang terlilit ban, Tili (35), mendapat tawaran menjadi tenaga honorer untuk penyelamatan satwa.

Namun, tawaran dari Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah tersebut masih Tili pertimbangkan.

”Ini sifatnya tawaran. Keputusannya kembali ke Tili, apakah mau terima atau tidak. Tawaran ini bentuk apresiasi kami terhadap upaya penyelamatan buaya berkalung ban yang dia lakukan,” terang Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Jumat (11/2/2022), seperti dikutip dari Kompas.id.

Tawaran tersebut sudah disampaikan Hadianto langsung kepada Tili dalam pertemuan pada Kamis (10/2/2022).

Hadianto mengatakan, langkah untuk mengangkat Tili menjadi tenaga honorer tak bertentangan dengan aturan yang ada. Pengangkatan pun tetap akan mengikuti prosedur yang berlaku.

Jika tawaran tersebut diterima, Tili akan ditempatkan sebagai tenaga khusus untuk penyelamatan satwa di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu.

Dinas itu selama ini juga turut menyelamatkan satwa, baik yang dipelihara maupun satwa liar di Kota Palu. Keahlian Tili dinilai bisa memperkuat kinerja dinas.

Adapun, dalam hal ini Tili menyatakan, masih perlu mempertimbangan tawaran tersebut.

Ia memiliki usaha peternakan atau penangkaran burung. Ia khawatir usahanya itu bisa terbengkalai dengan tugasnya sebagai pegawai honorer.

Baca Juga: Cerita Penyelamatan Buaya yang Terlilit Ban di Palu, Sabar Menunggu Umpan selama 3 Pekan

Ia mengakui Wali Kota Palu menugasinya untuk penyelamatan satwa, baik yang dipelihara warga maupun yang masih liar di habitatnya, yang memang membutuhkan penyelamatan.

”Pak Wali Kota juga menugasi saya, jika nantinya saya ambil pekerjaan itu, untuk mengontrol buaya-buaya di Sungai Palu,” ujarnya.

Kronologi

Diketahui , Tili yang lahir Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, berhasil menjerat seekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang selama enam tahun terakhir terlilit ban motor di leher.

Penangkapan dilakukan dengan berbagai jenis jerat dari nilon tanpa melukai buaya. Ia menjerat buaya tersebut dengan umpan berupa ayam dan bebek.

Setelah buaya bisa ditangkap, bersama warga yang berkerumun saat kejadian, Tili memotong ban yang melingkari leher buaya. Buaya lalu dilepaskan ke sungai.

Adapun penangkapan buaya tersebut terjadi pada Senin (7/2/2022) malam di pinggir Sungai Palu, dekat Jembatan II, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan.

Upaya  menyelamatkan buaya berkalung ban itu dimulai Tili sejak pertengahan Januari 2022.

Ia yang baru lima bulan tinggal di Kabupaten Sigi, Sulteng, mendapatkan informasi perihal buaya yang terlilit ban tersebut.

Berbekal keterampilan menjerat hewan yang ia miliki, Tili bertekad menyelamatkan buaya itu dengan dibantu temannya, Laoding (72) dan Nurdin (62).

Sebelum Tili, ada dua ahli satwa liar dari Australia dan Amerika Serikat pada awal 2020 pernah mencoba menyelamatkan buaya itu, tetapi tak berhasil.

Sebelum kedua ahli itu pula, selebritas satwa Indonesia, Panji, juga datang untuk menyelamatkan sang buaya.

Sayangnya, Panji pun tak berhasil menangkap buaya yang memiliki panjang 5,2 meter dan lebar 93 sentimeter itu.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU