Mengenal Batu Andesit, Harta Karun Desa Wadas yang Ditolak Warga untuk Ditambang
Update | 11 Februari 2022, 07:38 WIBPerlu diketahui, melansir Kompas.com, batu andesit terbentuk berasal dari magma dengan temperatur 900 sampai 1.100 derajat celcius.
Batuan andesit ini tersusun dari mineral utama, seperti feldspar, piroksin, yang kadang kala disusun pula oleh kuarsa serta horblenda.
Mineral-mineral yang ada dalam batuan andesit bersifat mikroskopis sehingga tak bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop.
Sementara itu, karakteristik batu andesit biasanya keras dan kompak dengan kuat tekan lebih dari 500 kg per cm kuadrat, sedangkan berat jenis batu mencapai 2,3 sampai 2,8 gram per cm kubik.
Umumnya, batuan andesit dimanfaatkan sebagai salah satu material bangunan. Benda tersebut dipilih lantaran kerapatan materi yang dimiliki oleh batu andesit dinilai sangat bagus digunakan untuk kontruksi bangunan.
Selain itu, batuan ini juga dipakai untuk landasan jalan, landasan jalur pesawat, pemecah gelombang, hingga tonggak jalan.
Bahkan, batu andesit juga kerap ditemukan pada artefak, seperti menhir, punden berundak, batu lumpang, batu candi, serta lingga dan yoni.
Tidak hanya di Desa Wadas, batu andesit juga ada di sepanjang pegunungan mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Baca Juga:
- Pengakuan Yayak Seniman yang Ditangkap Polisi Bersama Warga Wadas: Ada yang Lebam, Pincang-Pincang
- Usai Dikepung dan Ditangkap Polisi, Warga Wadas Trauma hingga Anak Tak Bisa Sekolah
Di Jawa Tengah, batu andesit terbentang mulai dari Desa Wadas, Plakjurang, Kremben, Pulungroto hingga Gunung Pencu, sebelah timur Kabupaten Blora.
Diketahui, batu andesit yang ada dalam bentang tersebut termasuk bagian dari Formasi Andesit Tua (OAF).
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Kompas.com