> >

Kesaksian Warga soal Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Ada Suara Gemuruh dan Ledakan

Peristiwa | 7 Februari 2022, 07:49 WIB
Kecelakaan Bus Pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

BANTUL, KOMPAS.TV - Bus pariwisata mengalami kecelakaan maut  di tebing Bukit Bego di Jalan Imogiri-Mangunan, Dusun Kedungguweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu, (6/2/2022).

Saat kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, warga sempat mendengar suara gemuruh dan ledakan.

Bahriah, salah seorang warga yang berada tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), mengaku mendengar suara gemuruh dari lokasi kejadian sekitar pukul 13.00 WIB. 

Ia kemudian mendatangi TKP. 

"Yang depan sudah terbuka sopir sudah kelihatan agak tertelungkup," ucapnya dikutip dari Kompas.com

Warga lainnya, Warto, mengaku sempat mendengar bunyi ledakan. 

"Suara ledakan gitu, kaca meledak gitu lho," kata Warto. 

Begitu mendatangi lokasi, Warto melihat beberapa penumpang terjepit di bodi bus. 

“Penumpangnya yang masih sadar bisa keluar (bus), yang lainnya ada yang terjepit, dan ada yang tertinggal di belakang bus," ujarnya.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Bantul, Sempat Turunkan Penumpang karena Tak Kuat Nanjak

13 Orang Tewas

Kecelakaan maut itu menewaskan 13 orang.

Kapolres Bantul AKBP Ihsan juga melaporkan jumlah korban 47 orang, 13 orang di antaranya meninggal dunia. 

"Jumlah meninggal dunia ada 13 orang termasuk sopir, dari 13 ini ada empat korban yang belum terindetifikasi, lalu ada 3 balita selamat di kejadian ini," kata Ihsan dalam konferensi persnya, Minggu malam. 

Menurut Ihsan, kecelakaan dipicu oleh kendaraan yang tidak kuat menanjak.

"Jadi kami sudah menemui korban dan saksi yang selamat, menurut kesaksiannya, sopir sudah gugup karena kendaraan tidak kuat menanjak dan sampai akhirnya menabrak pembatas jalan," kata Kapolres.

Ihsan menuturkan, bus yang bertujuan melakukan kegiatan wisata tersebut sempat tak kuat menanjak dan menurunkan penumpang.

"Setelah dari Breksi menuju hutan pinus dan melewati TKP tersebut, kendaraan yang akan menaiki Bukit Bego yang merupakan tanjakan, sempat tidak kuat, itu keterangan dari saksi," kata Ihsan dalam keterangan persnya, Minggu malam. 

Setelah penumpangnya turun, lanjut Ihsan, kendaraan bisa naik perlahan-perlahan ke tanjakan tersebut. 

Penumpang naik kembali. Namun pada saat bus melewati turunan di sekitar Bukit Bego, kendaraan melaju turun dan tiba-tiba oleng kemudian menabrak tebing.

Keterangan itu, kata dia, berdasarkan keterangan saksi selamat yang berada di dalam bus berpelat nomor AD-1507-EH berwarna hijau tersebut.

"Dari keterangan saksi yang ada di dalam kendaraan tersebut. Melihat sopir panik sambil mempermainkan persneling giginya sehingga ada indikasi bahwa fungsi pengereman tidak berfungsi, atau rem blong," ujarnya.

Baca Juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul: Rem Blong hingga Sopir Tak Kuasai Medan

Angkut Rombongan Family Gathering

Bus pariwisata yang mengalami kecelakaan nahas itu ternyata membawa rombongan famili gathering dari salah satu perusahaan garmen di Polokarto, Sukaharjo, Jawa Tengah.

Kasat Lantas Polres Bantul AKP Gunawan mengatakan, bus bernomor polisi AD 1507 EH berwarna hijau corak putih tersebut berisi 42 orang hendak menuju kawasan Pantai Parangtritis.

Bus melaju dari arah Mangunan menuju arah Imogiri.

Sampai lokasi kejadian di Jalan Imogiri Mangunan, bus menabrak pembatas jalan dan tebing Bukit Bego.

“Dari awal sudah oleng, diduga rem blong,” kata Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Gunawan.

Berdasarkan informasi, rombongan yang mengalami kecelakaan tersebut adalah karyawan PT Adieva Garment yang berlokasi di Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Mereka tengah berwisata ke Pantai Parangtritis, DI Yogyakarta.

Baca Juga: Daftar Korban Tewas Kecelakaan Bus Pariwisata di Imogiri Bantul, Termasuk Sopir

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU