Kecelakaan Bus Pariwisata Maut di Bantul, Polisi Beberkan Dugaan Penyebabnya
Peristiwa | 6 Februari 2022, 19:55 WIBBANTUL, KOMPAS.TV - Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bantul Iptu Maryanta mengungkapkan, bus pariwisata asal Solo, Jawa Tengah yang mengalami kecelakaan maut di Kedungguweng, Wukirsasi, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (6/2/2022), memuat 42 orang.
Dari 42 orang yang ada dalam bus berpelat nomor AD-1507-EH berwarna hijau tersebut, sebanyak 13 orang meninggal dunia, sementara korban lain mengalami luka-luka.
"Data penumpang dan kru bus 42. Untuk yang meninggal dunia ada 13. Lainnya luka-luka," ujarnya dikutip dari Tribun Jogja.
Terdapat 3 rumah sakit yang menjadi rujukan para korban yakni RS Panembahan Senopati, RS Nur Hidayah, dan RS PKU Bantul.
Baca Juga: Seluruh Jenazah Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul Langsung Diantar ke Rumah Duka
Dugaan penyebab kecelakaan bus pariwisata
Maryanta menjelaskan soal dugaan sementara penyebab kecelakaan bus pariwisata nahas tersebut.
Supir bus diduga tak menguasai medan jalan. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, bus diketahui telah oleng dari objek wisata Taman Mangunan.
"Karena mau menghindari kendaraan di bawah, dia (sopir) membanting ke kanan," ujarnya.
Lebih lanjut, polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap rem bus.
"Untuk rem kami pastikan fungsi atau tidak nantinya, apakah rem kurang maksimal, kami juga perlu melakukan penyelidikan," lanjutnya.
Sementara polisi telah mengambil sejumlah komponen bus untuk dilakukan identifikasi kecelakaan lebih lanjut.
Baca Juga: Polres Bantul: Kecelakaan Bus Pariwisata Diduga karena Sopir Tidak Menguasai Medan
"Speedometer diambil, kecepatan sekitar 40 km. Kami amankan untuk melihat kecepatannya. Komponen yang lain belum kami ambil karena tidak bisa," ungkapnya.
Bus pariwisata tersebut datang dari Solo dan hendak melancong ke Tebing Breksi dan melanjutkan rute ke Wisata Hutan Mangunan.
Namun, ketika melanjutkan rute wisata ke Pantai Parangtritis, bus justru oleng dan mengalami kecelakaan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Tribun Jogja