Pesawatnya Dikeluarkan Paksa dari Hanggar, Susi Pudjiastuti Heran Perpanjangan Sewa Ditolak
Peristiwa | 2 Februari 2022, 16:47 WIBMALINAU, KOMPAS.TV – Pesawat Susi Air milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, dikeluarkan paksa dari Hanggar Malinau, Rabu (2/2/2022).
Hal itu diketahui dari kiriman di akun Twitter Susi Pudjiastuti, @susipudjiastuti.
Dalam postingan itu, Susi mengunggah video sejumlah pria berseragam Satpol PP sedang menarik keluar pesawat dari dalam hanggar.
“Seringkali ada kejutan dlm hari-hari kita .. Kejutan hari ini, sy dapat video dari anak saya ttg pesawat Susi Air dikeluarkan paksa oleh sekumpulan Satpol PP dari Hanggar Malinau setelah kita sewa selama 10 tahun ini untuk melayani penerbangan di wilayah Kaltara,” demikian tertulis dalam postingan tersebut.
Baca Juga: Viral! Surat E-KTP Susi Pudjiastuti Jadi Pembungkus Gorengan
Susi juga menyebut, sejak November, pihak Susi Air sudah beberapa kali mengajukan perpanjangan sewa hanggar.
Namun, permohonan perpanjangan sewa hanggar tersebut ditolak. Dia menyatakan tidak mengetahui alasan penolakan tersebut.
“Persoalan: Susi Air sdh mengajukan perpanjangan bbrp kali sejak November tp akhirnya ditolak. Krn apa ditolak ? Susiair tdk tahu, itu kekuasaan & wewenang Pemda Malinau.”
Hal yang aneh menurutnya, selama 10 tahun terakhir, permohonan perpanjangan tersebut tidak pernah bermasalah.
Terlebih, pesawat milik Susi Air juga sudah 10 tahun melayani penerbangan perintis di kawasan Kalimantan Utara.
“Hal yg aneh krn 10thn ini perpanjangan tdk pernah ada masalah. Sudah 10 thn hrs terbang perintis di Kaltara,” tambahnya.
Susi juga menuliskan kejadian serupa yang dialami oleh Susi Air di Nabire. Saat itu, Bupati Nabire marah karena ajudannya tidak mendapat kursi untuk penerbangan.
Baca Juga: Jawab Susi Soal Dokumen Atas Namanya Jadi Bungkus Gorengan, Saya Harus Berpendapat Apa?
“Saya teringat kejadian dulu th 2010 Susi Air diusir dr Nabire sebab Bupatinya marah ajudannya tdk dpt kursi krn tiketnya mmg sdh terjual semua. Kami tawarkan di flight kedua tdk mau, akhirnya yasudah kami pergi. Kelihatannya bisnis&investasi di daerah msh tergantung pjbt daerah.”
Kompas TV sudah menghubungi Susi melalui panggilan telepon dan pesan Whatsapp, namun hingga berita ini diturunkan, belum direspons.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV