Sulut Deteksi 31 Kasus Probable Omicron
Kesehatan | 28 Januari 2022, 06:13 WIBMANADO, KOMPAS.TV - Sulawesi Utara (Sulut) mendeteksi 31 kasus probable atau berkemungkinan Omicron di wilayahnya. Sebagian besar dari kasus-kasus tersebut terkait pelaku perjalanan.
"Untuk pelaku perjalanan internasional, kontak eratnya dikarantina selama tujuh hari di hotel karantina," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut dr Steaven Dandel MPH di Manado, Kamis (27/1/2022), seperti dilansir Antara.
Dalam sepekan terakhir, menurut Steaven, kasus COVID-19 baik melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) maupun Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag) menunjukkan peningkatan.
Peningkatan kasus ini terdeteksi berasal dari pelaku perjalanan udara domestik, internasional, dan kasus lokal.
"Situasi ini memberi gambaran terkait transmisi varian Omicron," ucapnya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Omicron, Satgas Covid-19 Imbau Perkantoran Kembali WFH
Karena itu, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut terus memperkuat testing, tracing, dan treatment, serta memberi peringatan kepada semua masyarakat untuk lebih waspada menjaga diri dan keluarga serta sesama.
"Jalankan protokol kesehatan secara ketat dan segera mendapatkan vaksinasi lengkap (dua dosis) serta booster dosis ketiga bagi yang telah memenuhi kriteria," ujar Steaven.
Dari hasil pemeriksaan RDT-Ag terhadap 1.325 orang di Bandara Sam Ratulangi oleh Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut pada Kamis kemarin, sebanyak 10 orang di antaranya dinyatakan positif.
Sementara di wilayah kabupaten dan kota dari 1.703 orang yang diperiksa, sebanyak 12 orang positif.
Saat ini, akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulut mencapai 34.797 orang, sembuh 33.664 orang, meninggal 1.046 orang dan kasus aktif 87 orang.
Baca Juga: Ini Gejala Umum Pasien Covid-19 yang Terinfeksi Varian Omicron
Seperti diwartakan KOMPAS TV, Kamis, kasus kematian akibat varian Omicron di Indonesia bertambah satu orang.
Total kasus kematian akibat varian B.1.1.529 di Indonesia hingga Kamis menjadi tiga orang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, salah satu pasien yang meninggal akibat varian Omicron ini diketahui belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Sedangkan dua pasien meninggal lainnya sudah mendapatkan vaksin lengkap dan sudah menerima vaksin booster atau dosis ketiga.
"Tiga orang yang meninggal itu, kondisinya satu orang belum divaksin sama sekali. Jadi kesimpulannya, yuk kita cepat-cepat vaksin," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis.
Menkes menambahkan, saat ini terdapat 1.988 pasien yang terinfeksi varian Omicron. Dari jumlah itu, 765 orang sudah dinyatakan negatif.
Baca Juga: Menkes Minta Masyarakat Persiapkan Diri untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Omicron
Penulis : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara