Kronologi Bentrok Dua Desa di Maluku Tengah, Diduga karena Sengketa Lahan
Peristiwa | 26 Januari 2022, 16:04 WIBRoem mengatakan, puluhan personel gabungan TNI-Polri yang terdiri dari pasukan Brimob Polda Maluku dan aparat TNI BKO Pam Rahwan dari kesatuan Arhanud telah diterjunkan di lokasi bentrokan.
“Aparat gabungan dari Brimob dan TNI BKO sudah berada di sana, jumlahnya dua SST. Mereka menambah kekuatan satu peleton yang sudah berada sebelumnya di sana,” kata Roem, Rabu (26/1), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Bentrok Dua Desa di Maluku Tengah, Dua Orang Tewas
Menurut Roem, para personel gabungan itu ditempatkan di perbatasan kedua desa untuk nelakukan pengamanan dan mencegah terjadinya bentrokan susulan di wilayah tersebut.
Pengerahan pasukan ini untuk meredam konflik dan mencegah terjadinya bentrokan susulan,” ujarnya.
Adapun ratusan aparat gabungan TNI-Polri ini mulai bertolak dari Ambon menuju Kecamatan Pulau Haruku melalui Pelabuhan Tulehu pada pukul 09.30 WIT pagi tadi.
Polisi minta warga tahan diri
Terkait bentrokan yang terjadi di wilayah itu, Roem meminta kedua warga yang bertikai agar dapat menahan diri.
Warga juga diminta tidak percaya dengan isu-isu tidak benar.
"Kami minta warga juga tidak terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan, karena kita sudah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan, dan penyelidikan," kata Roem.
Baca juga: Personel Gabungan Polri-TNI Amankan Lokasi Bentrok Antardesa di Pulau Haruku Maluku
Roem juga berjanji akan mendalami aktor-aktor di balik insiden tersebut.
“Sekali lagi kami minta warga menahan diri, karena kami sedang melakukan penyelidikan."
"Kita akan mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat,” ujarnya.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV