Zakat dari ASN Pemprov Jateng Capai Rp57 Miliar, Ini Rincian Penyalurannya
Berita daerah | 16 Januari 2022, 12:31 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Zakat yang dihimpun dari aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Baznas) Jateng 2021 mencapai Rp57 miliar.
Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Daroji, menjelaskan, dana yang masuk ke Baznas pada 2021 mencapai Rp57.231.379.957.
Sebagian besar berasal dari zakat ASN Pemprov sebanyak Rp57.082.373.189. Dana lainnya berasal dari infaq Rp107.064.880, dan sedekah Rp41.941.000.
Dana tersebut digunakan untuk pengentasan kemiskinan melalui dua program, yakni program zakat konsumtif dan zakat produktif.
Baca Juga: Bantu Warga, Polres Pelabuhan Salurkan Zakat Profesi
Zakat konsumtif diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi penerima. Di antaranya bantuan fakir miskin, beasiswa pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sedangkan zakat produktif untuk masyarakat yang sudah terpenuhi kebutuhan dasar, seperti modal usaha dan pelatihan pemberdayaan masyarakat.
Selain untuk pengentasan kemiskinan, hasil zakat juga digunakan untuk rehab pondok pesantren, masjid, madrasah, serta beasiswa.
“Sesuai petunjuk Pak Gubernur, kemiskinan ini harus dikeroyok bareng. Tentu saja diatur bagaimana dan siapa mengerjakan apa, agar tidak dobel atau overlap (tumpang tindih),” ucapnya, seperti dikutip dari rilis Pemprov Jawa Tengah, Sabtu (15/1/2022).
Daroji merinci program penyaluran zakat konsumtif dan produktif selama 2021, di antaranya pembangunan 318 unit rumah tidak layak huni (RTLH) senilai Rp3,2 miliar, bantuan warga miskin Rp149 juta, rehab 110 masjid senilai Rp2,9 miliar.
Selanjutnya, untuk rehab 74 musala Rp1,5 miliar, rehab 81 pondok pesantren Rp2,1 miliar, rehab 97 madrasah dan sekolah Rp2,1 miliar, rehab 36 TPQ Rp740 juta, dan beasiswa senilai Rp 8,9 miliar.
Ada juga pemberdayaan mualaf Rp250 juta, bantuan 10 lokasi bencana alam senilai Rp460 juta, pemberdayaan ekonomi produktif 1.632 orang senilai Rp 3,1 miliar, pemberdayaan 26 orang imam dan muadzin Rp 26 juta, jambanisasi 50 unit Rp95 juta.
Kemudian bantuan untuk 20 orang ibnu sabil Rp1,7 juta, pemberdayaan 422 orang penyuluh agama Islam Rp592 juta, paket sekolah 1.678 orang anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 sebanyak Rp228 juta, serta biaya kesehatan 984 orang senilai Rp11 miliar.
“Kami juga menggelar pelatihan-pelatihan, total sudah ada 5.578 orang yang mendapat pelatihan kerja dari Baznas,” paparnya.
Menurut Daroji, jumlah zakat yang dikumpulkan dari ASN Pemprov Jateng semakin tahun semakin meningkat.
“Sumber dana dari ASN provinsi yang di bawah Pak Gubernur, angkanya makin hari meningkat. Kesadaran ASN, alhamdulillah baik, ini berkat bimbingan kepala daerah khususnya Pak Gubernur,” katanya, Sabtu (15/1/2022).
Pada 2022, Baznas Jateng akan melanjutkan program zakat konsumtif maupun zakat produktif.
Baca Juga: Badan Amil Zakat Nasional Atau Baznas Akan Bantu Korban Pinjol, SImak Infromasinya
“Kami akan melanjutkan program yang sudah berjalan. Kalau di tahun 2021 itu zakat konsumtif 60 persen dan produktif 40 persen. Nanti di tahun 2022 ini kita ubah untuk porsi konsumtif dan produktif sama-sama 50 persen,” imbuhnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV