> >

Anggota TNI dan Istri Sempat Cekcok Sebelum Bunuh Diri di Hotel, Anak Korban: Papa Loncat Susul Mama

Peristiwa | 21 Desember 2021, 15:06 WIB
Ilustrasi bunuh diri (Sumber: Msw.usc.edu)

BOGOR, KOMPAS.TV - Pasangan suami istri yang ditemukan tewas di area parkir salah satu hotel di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan keluarga TNI.

Kedua korban tewas diduga karena bunuh diri dengan cara melompat dari lantai enam hotel tempat mereka menginap.

Baca Juga: Suami Istri Bunuh Diri Lompat dari Lantai 6 Hotel Ternyata Keluarga TNI, Tinggalkan 2 Anak di Kamar

Kapolsek Cisarua Kompol Supriyanto mengatakan korban laki-laki yang tewas merupakan anggota TNI. Namun demikian, Supriyanto tidak menjelaskan mengenai kedua identitas korban.

“Iya anggota TNI," kata Kompol Supriyanto dikutip dari TribunnewsBogor.com pada Selasa (21/12/2021).

Supriyanto menjelaskan pihaknya sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom) terkait insiden bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri itu.

Baca Juga: Reaksi Keras Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Usai Prada Yotam Bawa Kabur Senapan Serbu

"Betul, olah TKP dilakukan bersama Denpom. Kami serahkan ke Denpom," ucap Kompol Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan, aksi bunuh diri pasangan suami istri itu dilakukan pada Senin, 20 Desember 2021 sekitar pukul 01.00 WIB. 

Mereka terjun dari ketinggian lantai enam hotel setelah check in di kamar 609 sekitar pukul 18.00 WIB pada Minggu (19/12/2021).  

Menurut Supriyanto, pasangan suami istri itu menginap di hotel bersama dua anaknya. Kedua anak korban berada di dalam kamar yang terkunci ketika pasutri tersebut nekat loncat untuk mengakhiri hidupnya.

Baca Juga: Viral Anggota TNI di Wisma Atlet Tulis Nomor Teleponnya di Paspor Mahasiswi yang Karantina

"Waktu menuju kamar hotel pintu terkunci. Namun terdengar suara anak kecil," ucap Supriyanto.

Dari kesaksian anak korban tersebut, Supriyanto menambahkan, pasangan suami istri itu tidak melompat bersamaan.

Aksi bunuh diri kali pertama dilakukan sang istri yang lebih dahulu melompat. Kemudian, disusul jatuhnya sang suami yang juga melompat dari ketinggian.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan, Direktorat Lalulintas Siapkan Safety Driving Center

Menurut Supriyanto, aksi bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri itu diduga karena dipicu pertengkaran hingga keduanya memutuskan mengakhiri hidup.

"'Papah sedang tidak ada, lagi loncat keluar. Papah sempat berkelahi sama mamah, mamah jatuh keluar. Papah sempat masuk, namun menyusul mamah'," kata Supriyanto menirukan kesaksian anak korban. 

Selanjutnya, kedua jenazah pasangan suami istri tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Siswi SMA di Blitar Gantung Diri Depan Kelas Saat Sekolah Menggelar Maulid Nabi

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. 

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. 

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: 

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/TribunnewsBogor.com


TERBARU