> >

Jembatan Geladak Perak Ambruk Akibat Erupsi Semeru, Pemkab Lumajang akan Bangun Jalan Alternatif

Berita daerah | 8 Desember 2021, 11:47 WIB
Geladak Perak, jembatan penghubung utama Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang yang ambruk karena erupsi Gunung Merapi. (Sumber: Pemkab Lumajang)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, akan membangun jalan alternatif antara Kecamatan Pasirian-Tempursari sebagai akses kendaraan roda empat pasca ambruknya jembatan penghubung Kabupaten Lumajang-Malang, Geladak Perak.

"Jadi ada jalan dari Pasirian ke Tempursari yang sekian waktu dijadikan jalan masyarakat untuk ke kebun, itu akan diperkeras dan diperlebar untuk menjadi jalan umum. Lahannya lahan Perhutani, ini akan langsung dikoordinasikan lintas kementerian oleh Pak Menko Kesra," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dalam laman resmi Pemkab Lumajang, Selasa (7/12/2021).

Lebih lanjut, Bupati yang akrab disapai Cak Thoriq itu menjelaskan apabila jalan alternatif tersebut sudah selesai dan bisa diakses.

Maka, jarak tempuh ke Kecamatan Pronojiwo akan lebih lama satu jam dari waktu normal.

"Jadi Jarak waktu ke Pronojiwo ini lebih lama sekitar satu jam dibanding jam normal," jelasnya.

Baca Juga: Ambruk akibat Erupsi Semeru, Jembatan Geladak Perak akan Dibangun Kembali dengan Struktur Berbeda

Selain akan membuka jalan alternatif, Pemkab Lumajang juga akan membangun jembatan gantung sementara untuk warga Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo sebagai akses sementara.

Hal ini dilakukan agar kendaraan roda dua, roda tiga, serta ambulans dalam penanganan darurat bisa segera melewati jembatan tersebut.

"Jembatan itu digunakan untuk roda dua dan tiga, kemudian penanganan darurat seperti ambulans bisa lewat," ujarnya.

Sementara itu diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, jembatan penghubung utama Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang yakni Jembatan Geladak Perak, yang ambruk terdampak erupsi Gunung Semeru, akan dibangun kembali dengan struktur yang berbeda.

Penjelasan itu disampaikan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian, Selasa (7/12) kemarin.

Hedy mengatakan, Geladak Perak akan kembali dibangun di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda.

Ia berpendapat bahwa salah satu dugaan penyebab rusaknya Geladak Perak adalah pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis oleh terjangan lahar dingin. Kondisi itu diperparah dengan pengaruh awan panas guguran.

Oleh sebab itu, nantinya pihak Kementerian PUPR akan melakukan konstruksi ulang pada struktur bangunan Jembatan Geladak Perak agar tidak bergantung pada pondasi bawah.

"Nanti akan kita ganti, konstruksinya akan kita balik, jadi ini runtuhnya kan bangunan bawah jadi kita nanti tidak akan gunakan pondasi di bawah, tapi sifatnya nanti melengkung ke atas," ujarnya seusai melakukan pemantuan di bekas runtuhan Geladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Sejumlah BTS Operator Seluler yang Terdampak Erupsi Gunung Semeru Mulai Beroperasi

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU