> >

Pemprov DIY Tidak Tutup Tempat Wisata Saat PPKM Level 3 Libur Nataru, Ini Alasannya

Peristiwa | 23 November 2021, 10:13 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji (Sumber: TRIBUNJOGJA/ Yuwantoro Winduajie)

Rencananya aturan itu bakal diterapkan di seluruh DIY selama PPKM level 3 akhir tahun.

"Saya kira bagus juga kalau di tempat lain dengan one gate, sampelnya bisa merata. Kalau masuknya sak karepe dewe (seenaknya sendiri) kita kesulitan," kata dia.

"Yang penting itu diatur di masing-masing lokasi destinasi (wisata), hotel, travel supaya protokol kesehatannya ditegakkan. Hotel juga wajib menggunakan CHSE, peduli lindungi pun dimaksimalkan," sambungnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pariwisata (dispar) DIY, Singgih Rahardjo meski tidak ditutup, destinasi wisata hanya diperbolehkan membuka 25 persen kawasan wisata mereka selama Nataru.

Bahkan seluruh pengelola wisata diharuskan melakukan pengetatan protokol kesehatan. Seperti, memastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja.

"Persyaratan wisata yang ujicoba buka juga ditinjau kembali protokolnya, seperti fasilitas cuci tangan, kesiapan SDM, pemanfaatan peduli lindungi dan visiting jogja," jelas Singgih Rahardjo.

Bahkan, Pemprov DIY juga akan memberlakukan skenario penyiapan jaringan internet.  Sebab selama ini jaringan internet yang tidak stabil sering jadi kendala wisatawan masuk ke destinasi wisata.

Baca Juga: Berlaku 24 Desember 2021, Ini Aturan Perjalanan Selama PPKM Level 3 Libur Nataru

Singgih menambahkan, jumlah wisatawan yang masuk ke DIY saat ini memang sudah tidak bisa dibendung. Karenanya dimungkinkan libur Nataru nanti, angka kunjungan wisatawan akan semakin tinggi.

Saat setiap hari angka kunjungan wisatawawan ke DIY sekitar 2.000-3.000 wisatawan masuk ke DIY. Angka ini meningkat signifikan setiap akhir pekan hingga 7.000-8.000 orang.

"Berkaitan PeduliLindungi kan isunya sinyal. Kalau sinyal tidak bisa, skenarionya dengan menggunakan profil wisatawan di aplikasi visiting jogja, apakah hijau, merah, hitam. Selain itu juga wisatawan bisa menunjukkan kartu vaksin," pungkas Singgih.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU