> >

Bom Udara Sepanjang 1,25 Meter Sisa Perang Dunia Kedua Ditemukan di Kalimantan, Begini Penampakannya

Peristiwa | 22 November 2021, 05:05 WIB
Lokasi penemuan bom udara sisa perang dunia kedua yang diduga masih aktif di Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (21/11). (Sumber: ANTARA/Susylo Asmalyah)

TARAKAN, KOMPAS.TV - Sebuah bom udara sisa perang dunia kedua yang diduga masih aktif ditemukan di Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Kalimantan Utara. 

Kapolsek Tarakan Barat, Iptu Angestri Budi Reswanto mengatakan bom udara tersebut ditemukan pada Sabtu (20/11/2021) pukul 15.00 WITA.

Baca Juga: Jurnalis Terkenal Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Somalia, Ini Pelakunya

Adalah salah seorang operator alat berat saat melakukan penggalian yang menemukan bom udara yang sempat menggegerkan tersebut.

Setelah itu, warga melaporkan penemuan bom udara itu ke Polsek Tarakan Barat dan langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). 

Selanjutnya, Iptu Budi mengatakan, Polsek Tarakan Barat memasang garis polisi dan berkoordinasi dengan Brimob Polda Kaltara. 

Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Uganda: 3 Warga Tewas, Puluhan Luka-Luka

“Kami mendapatkan laporan dari salah seorang warga yang menemukan benda atau barang menyerupai bom berukuran besar pada Sabtu sore (20/11) pukul 15.00 WITA,” kata Budi di Tarakan pada Minggu (221/11/2021).

Tim Gegana Brimob Polda Kalimantan Utara lantas langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi bom udara tersebut sesuai prosedur.

Komandan Satuan Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Muhajir melalui Wakasubden II Den Gegana Iptu Moh Nur Sugiharto membenarkan adanya penemuan bom udara di Sebengkok dan langsung melakukan evakuasi.

Baca Juga: Aksi Heroik Sopir Taksi Liverpool Selamatkan Rumah Sakit dari Bom Bunuh Diri

"Benar bahwa yang ditemukan adalah bom udara yang diduga merupakan peninggalan zaman Jepang," ucap Moh Nur Sugiharto.

Sugiharto mengatakan, ukuran bom udara yang ditemukan oleh warga cukup besar dan diduga juga masih aktif.

"Setelah tim melakukan evakuasi, bom udara kemudian diukur dan memiliki panjang 1,25 meter dan diduga bom masih aktif, sehingga kami melakukan evakuasi sesuai prosedur dan berhati-hati," ujar Sugiharto.

Baca Juga: Eks Pengantin ISIS Ketakutan Usai Kelompok Teroris Berusaha Membom Tendanya di Kamp Penahanan

Sugiharto menambahkan, proses evakuasi bom yang dilakukan Tim Gegana Polda Kaltara memerlukan waktu selama lebih kurang dua jam.

Meski tidak ada kendala khusus, kata dia, akibat kondisi tanah labil bekas galian, maka evakuasi harus menggunakan alat berat untuk mengangkatnya, sehingga membutuhkan waktu agak lama.

Setelah berhasil dievakuasi, bom udara tersebut dibawa petugas ke Mako Brimob Polda Kaltara di Tarakan untuk diamankan.

Baca Juga: Pengeboman AS yang Bunuh 64 Perempuan dan Anak di Suriah 2019 Ternyata Perintah Operasi Khusus

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU