Imam Besar Masjid Istiqlal: Penegakan Hukum Tidak Harus dengan Kekerasan, Tirulah Nabi Muhammad
Agama | 7 November 2021, 09:40 WIBBaca Juga: Mahfud MD Cerita Filosofi Bola Karet yang Membuat Imam Besar Masjid Istiqlal Dapat Rekor MURI
Mantan Wakil Menteri Agama itu melanjutkan ceritanya, karena secara 'de facto' dan 'de jure' tanah tersebut memang milik kedua orang Yahudi itu, Nabi mempersilakan pembangunan sinagog dilanjutkan.
"Kalau memang itu tanahnya, hak mereka untuk membangun apa saja," lanjut Nasaruddin dalam kisahnya.
Nasaruddin mengambarkan situasi saat peristiwa itu terjadi cukup memanas.
Tetapi dengan kelembutannya Nabi Muhammad bisa meredam kemarahan para sahabat.
Sebaliknya, dengan keteladanan jiwa besar serta nilai-nilai ajarannya, orang Yahudi itu menjadi kagum.
Pada akhirnya, lanjut Nasaruddin, karena tujuan pembangunan rumah ibadah (masjid dan sinagog) adalah sama yaitu untuk meraih kebahagiaan, kedua orang Yahudi itu menghentikan upaya pembangunan sinagog bahkan menyerahkan lahannya kepada Nabi sebagai perluasan pembangunan masjid.
"Jiwa besar bisa mengalahkan ketegangan. Yahudinya berjiwa besar, Nabi Muhammad juga berjiwa besar," ujar Nasaruddin lebih lanjut.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV