Fakta-fakta Komandan Tim BAIS TNI Tewas Ditembak di Pidie Aceh
Kriminal | 1 November 2021, 07:01 WIBDari hasil pertemuan itu, pelaku AF ditunjuk sebagai eksekutor. Oleh pelaku M, AF diminta menembak pintu mobil di bagian sopir hingga korban tewas.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penembak Komandan Tim Bais TNI Aceh, Ternyata Ada 3 Orang, Ini Masing-Masing Perannya
Setelah rampung, rencana segera dilaksanakan. Mula-mula pelaku M mengajak korban bertemu di Jalan Lhok Krincong, Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Aceh, pada Kamis (28/10/2021).
Dalam pertemuan itu, M sempat berbincang dengan korban di dalam mobilnya. Tak lama, pelaku M keluar dari mobil korban.
Saat itulah, AF yang melihat M sudah keluar dari mobil segera memberondong pintu sopir mobil korban. Korban pun tewas seketika karena terkena tembakan.
Senjata yang Digunakan Pelaku adalah Sisa Konflik Aceh
Dari hasil penyelidikan, Winardy mengatakan, senjata api yang digunakan pelaku untuk menembaki korban adalah jenis SS1-V2.
Senjata itu, kata dia, berasal dari sisa konflik yang pernah terjadi di Aceh dulu.
"Ini senjata sisa konflik dahulu, dia simpan. Kemudian pada saat itu, digunakan untuk melakukan perampokan," ujar Winardy.
"Termasuk dengan amunisi. Amunisi 11, tapi karena sudah usang, ada beberapa yang sudah ditembakkan (tidak berfungsi)."
Bawa Lari Uang Korban Senilai Rp 35 Juta
Usai korban dipastikan tewas, tersangka M kembali masuk ke dalam mobil korban dan membawa lari uang sebesar Rp35 juta.
Sehari setelahnya, AF, D, dan M kembali bertemu di ladang D untuk membagikan hasil rampokan. Kepada rekannya, M mengaku uang yang dibawa korban di dalam mobil hanya berjumlah Rp5 juta.
Uang itu kemudian dibagikan masing-masing untuk AF sebesar Rp 1 juta, D Rp500.000, dan sisanya untuk M.
Lebih lanjut, Winardy mengatakan, kasus penembakan itu kini ditangani oleh POM TNI. Polda Aceh hanga membantu untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
Karena itu, kata Winrdy, untuk kelanjutan kasus tersebut dia meminta agar ditanyakan langsung kepada pihak TNI.
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV