> >

Karakter Terdakwa Kasus Sate Sianida Bantul di Mata Orangtuanya Terungkap di Persidangan

Hukum | 28 Oktober 2021, 14:24 WIB
Berkas kasus sate sianida di Bantul dengan tersangka Nani Apriliani (25) dilimpahkan ke Kejaksaaan Negeri (Kejari) Bantul, Rabu (25/8/2021). (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Orangtua Nani Apriliani bercerita anaknya yang menjadi terdakwa kasus sate sianida di Bantul adalah sosok yang baik dan berbakti. Maman Sarman dan istrinya, orangtua Nani Apriliani, datang sebagai saksi yang dihadirkan penasihat hukum terdakwa dalam persidangan kasus sate sianida di Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Kamis (28/10/2021).

“Saya minta anak saya diringankan hukumannya,” ujar Maman dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Aminuddin.

Menurut Maman, terlepas dari kasus yang menimpa Nani Apriliani, anaknya sosok yang perhatian terhadap keluarga. Nani merantau dari Majalengka dan bekerja di sebuah salon di Yogyakarta.

Sejak merantau, Nani hanya pulang ke Majalengka setahun sekali. Namun, komunikasi dengan orangtuanya berjalan baik melalui telepon.

Baca Juga: Sidang Kasus Sate Sianida Bantul, Begini Kondisi Anak Ojol setelah Konsumsi Sate Beracun

“Setiap bulan mengirim uang untuk bantu keluarga, adiknya masih sekolah, satu SMK dan satu di SD,” ucap Maman.

Menurut Maman, Nani tidak pernah bermasalah dengan hukum selama di Majalengka. Demikian pula saat masih bersekolah. Bagi Maman, Nani bukan orang yang mudah marah dan cenderung diam.

“Tidak pernah cerita kalau punya hubungan dengan seseorang, baru tau menjalin hubungan ketika tahu kasus ini,” tuturnya,

Maman tidak menampik akhirnya Nani bercerita perihal kasus ini lewat sambungan telepon. Ketika itu, Nani sudah ditahan dan Maman mendapat kesempatan untuk berbincang dengan anaknya.

Maman mendengar cerita Nani yang sakit hati karena janji untuk menikahi tidak ditepati. Nani juga ingin meracun Tomi, tetapi salah sasaran dan justru mengenai anak ojek online.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU