> >

NU Catat Rekor Dunia dan MURI di Acara Peringatan Hari Santri 2021, Apa Itu?

Agama | 23 Oktober 2021, 15:12 WIB
Ketua MURI Jaya Suprana menjelaskan alasan NU dapat rekor MURI di peringatan Hari Santri 2021. (Sumber: Situs resmi Jaya Suprana/Jayasuprana school)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) mendapatkan sertifikat rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada acara puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Jumat (22/10/2021). NU diganjar dengan sertifikat rekor MURI dalam kategori ‘Peringatan Hari Besar Keagamaan dengan Siaran Langsung Media Terbanyak’.

Dalam catatan Rabithah Ma’had Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU), malam puncak peringatan Hari Santri Nasional 2021 disiarkan secara langsung oleh 500 media dan diikuti oleh jutaan santri dan masyarakat umum.

Hal itu pula yang membuat Ketua Umum MURI Jaya Supraya bangga dengan capaian ini. Bahkan, ia menyebut Gus Dur akan turut bangga dengan capaian ini.

“Pada peringatan Hari Santri kali ini, saya bangga sekali. Dan saya yakin arwah Gus Dur jika melihat ini juga akan bangga karena di sini adalah keluarga besar NU, ” tutur Jaya Suprana dalam sambutannya di acara Malam Puncak Amanat Hari Santri 2021, Jumat.

Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Seruan Resolusi Jihad

Dalam amatan Jaya Suprana, belum pernah ada acara di dunia yang melakukan hal ini. NU sebagai salah satu lembaga terbesar di dunia di bidang keagamaan bisa menggelar acara ini di saat pandemi adalah hal luar biasa.

“Hal ini memang, karena (selain di Indonesia) di dunia belum pernah ada kegiatan hari besar keagamaan dengan siaran langsung lebih dari 500 media. NU kan lembaga terbesar di dunia ini,” pungkasnya.

Tidak hanya itu, NU juga disebut Jaya Suprana telah memecahkan rekor dunia.

“Peringatan Hari Santri 2021 makin semarak karena NU (tidak hanya) telah menciptakan rekor baru dan rekor Indonesia tapi rekor dunia,” ungkapnya.

Baca Juga: Hari Santri 2021: Inilah Pesantren Tertua di Indonesia, Umurnya Lebih dari 500 Tahun

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua RMI-PBNU KH Abdul Ghofar Rozin mengatakan bahwa beberapa minggu yang akan datang, pihaknya akan meluncurkan Gerakan Pesantren Asuh. Gerakan tersebut adalah upaya untuk melindungi para santri maupun masyarakat umum yang orang tuanya wafat karena Covid-19. 

"Ada banyak santri yang ditinggal wafat para walinya, ada banyak di luar santri juga ditinggal wafat para walinya. Kami berinisiatif untuk membuat gerakan untuk menghimpun pesantren-pesantren atau siapapun yang punya kepedulian untuk men-support para yatama (bentuk jamak dari yatim-red) di pesantren. Atau untuk mengajak para yatama yang belum di pesantren tetapi ditinggal oleh para orang tuanya selama pandemi ini untuk belajar di pesantren,” ungkapnya.

Sertifikat rekor MURI itu diserahkan kepada Gus Rozin dan disaksikan langsung oleh Ketua PBNU Said Aqil Siradj.

Selain itu, pada malam puncak tersebut RMI PBNU juga meluncurkan program Beasiswa Talent Santri yang langsung dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU