Nyaris Rampung! Serah Terima Pasar Legi ke Pemkot Solo Dilakukan November Mendatang
Peristiwa | 17 Oktober 2021, 16:13 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Pembangunan kembali Pasar Legi di Kota Surakarta pascakebakaran pada Oktober 2018 yang menghanguskan ratusan kios kini sudah hampir selesai.
Menurut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, rencananya pada November mendatang akan dilakukan serah terima kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Insya Allah pada November tahun ini sudah akan dilakukan serah terima pada Pemkot Solo," kata Gibran dalam akun Instagram pribadi, @gibran_rakabuming, dikutip Minggu (17/10/2021).
Pasar yang dibangun dengan tiga lantai ini memiliki 337 kios, 250 pelataran, dan 1.932 los itu diharapkan akan berdampak positif terhadap perekonomian warga.
Baca Juga: Apa Perbedaan Solo dan Surakarta? Ini Penjelasan Lengkap Berdasar Sejarahnya
"Terdapat 337 kios, 250 pelataran, dan 1932 los yang siap ditempati para pedagang. Diharapkan dengan adanya wajah baru Pasar Legi, dapat membawa dampak positif bagi pedagang dan ekonomi pasar," pungkasnya.
Perlu diketahui, ratusan kios di Pasar Legi Solo terbakar hebat dan tak bisa diselamatkan pada Senin, 29 Oktober 2018.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Subagiyo mengatakan, jumlah kios yang terbakar ratusan, mulai dari sisi barat dan utara dan terus merembet.
"Di atas sekitar 250 kios dan kalau melihat sebagian sisi barat utara terbakar semua," kata Subagiyo pada 29 Oktober 2018 lalu.
Diduga kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik. Pihaknya sempat berusaha memadamkan, namun api justru makin membesar.
"Dari laporan ke saya, tadi waktu api muncul tim keamanan sempat berusaha memadamkan api, sudah 39 APAR tapi api terus membesar," kata Subagiyo.
Lalu, pemadaman dilanjut dengan beberapa mobil pemadam kebakaran yang terus berdatangan ke lokasi.
Sumber api diketahui berasal dari kios kelontong di lantai dua sisi barat utara pasar.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Surakarta Lebih dari 120 Persen, Ini Kata Gibran
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV