> >

Hingga Sabtu Sore Terjadi 2 Gempa Bumi Susulan di Bali

Peristiwa | 16 Oktober 2021, 18:38 WIB
Hingga hari ini, Sabtu (16/10/2021) pukul 16.42 WITA, terjadi sedikitnya dua gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 dan 2,7. (Sumber: BNPB)

“Untuk akses melalui darat tidak bisa dilakukan, jadi akses ke lokasi kejadian hanya bisa melalui danau untuk sementara,” ujar Made Rentin.

Dia menambahkan, berdasarkan data sementara, satu korban meninggal di Kabupaten Karangasem masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan.

Selain itu, lima warga lainnya sudah berhasil dievakuasi ke puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem dalam kondisi luka berat, dan delapan lainnya mengalami luka ringan.

Dua warga Kabupaten Bangli juga meninggal akibat kejadian itu. Sebelumnya ada 4 orang dari 5 KK yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa telah berhasil diselamatkan oleh tim dan sudah dilarikan ke puskesmas terdekat. Sedangkan 4 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Baca Juga: Gempa M 4,8 di Bali, Sebabkan Longsor dan Rusak Puluhan Bangunan

Berdasarkan asesmen sementara oleh tim BPBD Provinsi Bali, kerugian materiel akibat gempa bumi meliputi 9 unit rumah rusak berat, 1 unit candi roboh, 1 unit pura rusak berat, 9 unit pelinggih (bangunan suci) rusak, dan 1 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Beberapa rumah rusak lainnya masih dalam pendataan.

Saat ini, tim BPBD Provinsi Bali terus melakukan asesmen dan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan bangunan serta telah memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terdampak.

Berdasarkan kajian risiko dari InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Provinsi Bali memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap potensi ancaman gempa bumi.

Sedikitnya ada 9 kabupaten yang memiliki potensi risiko tersebut. Kabupaten Bangli, khususnya di Desa Terunyan, sebagai salah satu wilayah terdampak gempabumi M 4,8, tercatat memiliki potensi gempa bumi dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.

Potensi itu juga dimiliki oleh wilayah lain seperti Kecamatan Kintamani, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Rendang.

Sedangkan potensi bahaya tanah longsor, Desa Terunyan, khususnya yang berada di timur laut Danau Batur, masuk dalam kategori tinggi. Demikian pula wilayah penyangga lainnya seperti Kecamatan Rendang dan Kecamatan Tejakula.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU