MUI Jelaskan Kronologi Kenapa Kelompok Radikal Bisa Susupi BUMN, Lembaga Negara hingga ASN
Agama | 9 Oktober 2021, 16:29 WIBKelompok moderat paling besar di Indonesia lewat organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menurutnya harus lebih giat lagi berdakwah di kementerian-kementerian, lembaga-lembaga negara dan di perusahaan-perusahaan BUMN.
"Karena saat ini kelompok moderat itu terlalu pasif dalam mengisi kegiatan keagamaan di instansi atau lembaga negara. Di samping itu, kelompok moderat ini perlu juga berdakwah di sosial media," tambahnya.
Baca Juga: 59 Remaja di Garut Dibaiat Masuk NII, Mengapa Remaja Jadi Target Radikalisme?
Menurut pria yang pernah menjabat Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (Aisyami) ini, peran aktif kelompok moderat krusial untuk menghadapi infiltrasi kelompok radikal yang menurutnya sudah sudah masuk ke dalam semua lini, termasuk ASN, pegawai badan usaha milik negara (BUMN), TNI maupun Polri.
"Solusinya adalah, yang pertama kelompok moderat harus aktif untuk berdakwah di kementerian-kementerian dan di perusahaan-perusahaan BUMN. Yang kedua adalah kementerian-kementerian dan perusahaan BUMN perlu membuat saluran-saluran kegiatan rohani dari dalam kementerian atau BUMN agar supaya unsur-unsur luar ini tidak masuk ke dalam,” kata dia pula.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV