Gugur Saat Baku Tembak dengan KKB, Bharada Kurniadi Dimakamkan di Kampung Halamannya Aceh
Peristiwa | 27 September 2021, 04:35 WIBDiketahui, Bharada Kurniadi gugur pada usia 23 tahun atau setelah berdinas di Korps Brimob selama dua tahun.
Meski tergolong baru, Bharada Kurniadi ternyata sudah dua kali dikirim ke Papua dalam operasi menumpas KKB.
Berdasarkan keterangan resmi Satgas Nemangkawi, baku tembak yang menewaskan Bharada Kurniadi itu berawal ketika terdengar suara tembakan dari arah depan Polsek Kiwirok sekitar pukul 04.50 WIT.
Baca Juga: Kronologi Anggota Brimob Gugur dalam Baku Tembak dengan KKB di Kiwirok Papua
Bunyi tembakan itu kuat dugaan berasal dari tembakan yang dilepaskan KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo.
Tim Satgas Nemangkawi yang berada di lokasi pun melakukan ambush, diawali dengan membuka perimeter.
"10 pers Dpp Ipda Krisna bergerak menuju titik ambush, pasukan satu persatu melompati pagar gereja, jarak gereja ke titik ambush 58 meter," demikian keterangan Satgas Nemangkawi.
Dua personel Satgas Nemangkawi, yaitu Bharada Fadlah dan almarhum (alm) Bharada Kurniadi yang sudah berada di titik ambush melakukan parimeter untuk personel yang lain.
Baca Juga: Detik-detik Baku Tembak dengan KKB di Kiwirok Papua yang Tewaskan Seorang Brimob Satgas Nemangkawi
Bharada Fadlah menggunakan night vision untuk melakukan pengamatan, sedangkan Alm Bharada Kurniadi melakukan pengawasan membelakangi Bharada Fadlah.
Saat itu juga, pasukan KKB yang sudah lebih awal mengintai melepaskan tembakan beruntun dari jarak 10 meter arah depan.
"Setelah terdengar tembakan, pasukan belukar melakukan tembakan balasan dan terlihat pasukan KKB terjun ke jurang."
Bharada Kurniadi tertembak di bagian belakang ketiak sebelah kanan. Setelah itu, pasukan langsung melakukan pengunduran untuk mengevakuasi korban.
Baca Juga: Satu Anggota Brimob Gugur Pagi Ini Usai Kontak Tembak dengan KKB di Kiwirok Papua
Pukul 05.30 WIT, Bharada Kurniadi berhasil dievakuasi ke dalam pos belukar, namun kondisi sudah kritis dan tidak bisa diselamatkan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas tv/Antara