> >

Warga Buleleng Ingin Ada Hukuman untuk Anggota TNI Pelaku Penganiayaan, Dandim Laporkan Balik

Peristiwa | 24 Agustus 2021, 19:18 WIB
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto (kiri) saat melapor ke Polres Buleleng pada Senin (23/8/2021) sekitar pukul 22.00 WITA atas penganiayaan pda acara rapid tes antigen acak di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Buleleng. (Sumber: Tribun Bali/Ratu Ayu Astri)

DI mengaku, justru ia dan temannya yang menjadi korban penganiyaan dalam bentuk pemukulan, penendangan, dan penyiraman. Hal serupa juga dialami paman dan adik korban yang hendak melerai.

Ia pun meminta ada penegakan hukum pada aparat yang melakukan kekerasan.

“Cuma kesalahan saya tidak pakai masker, sampai dipukul. Harapan saya untuk oknum-oknum yang sudah memukul saya, agar ditindaklanjuti lah," kata DI.

Baca Juga: Dua Kronologi Berbeda dari Warga dan TNI soal Pemukulan di Buleleng, Korban Mengaku Tak Lawan Aparat

Ia berharap, TNI lebih humanis dan lebih merata dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Dia itu (TNI) sosialisasi kepada masyarakat belum merata, artinya masyarakat belum ada yang tahu kalau hari itu akan dilakukan swab. Saya kan takut jadinya kalau saya ditekan, makanya saya lari," pungkasnya.

Dandim Lapor Polisi

Sementara, Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto bertindak lebih jauh dengan melaporkan warga. Dandim Windra melapor pada Polres Buleleng pada Senin (23/8/2021) pukul 22.00 WITA.

Windra melapor ke Polres Buleleng dengan didampingi oleh sembilan Danramil serta Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Dansub Denpom) Singaraja, Kapten Cpm Made Subawa. Pelaporan ini diterima langsung oleh Wakapolres Buleleng Kompol Yusak Agustinus.

“Saya mengerti betul kenapa anggota saya melakukan pukulan balik, karena komandannya dipukul. Pemukulan inilah yang tidak diterima oleh masyarakat Desa Sidetapa," kata Windra pada Senin, dilansir dari Tribunnews.com.

Usai menerima pukulan itu, Dandim mengaku sudah melakukan visum dan CT Scan di RSAD Wirasatya Singaraja. Dari CT Scan itu, hasilnya dinyatakan normal, hanya terjadi benjolan di sekitar kepala bagian kanannya.

"Saat dipukul, saya sempat pusing sedikit," aku Dandim.

Wakapolres Buleleng, Komisaris Polisi (Kompol) Yusak Agustinus menyatakan, laporan Dandim Buleleng ini akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan pada pelaku pemukul Dandim.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Kompascom/Tribunnews


TERBARU