> >

Buruh Tani di Klaten Kembalikan Bansos Tunai, Mengaku Telah Terima Bantuan Dana Desa

Berita daerah | 4 Agustus 2021, 17:02 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan seorang buruh tani, Tukul Subagiyono yang mengembalikan BST, saat mengecek pembagian BST di Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, (Sumber: Humas Pemprov Jateng)

KLATEN, KOMPAS.TV - Seorang buruh tani di Desa Kotesan Kecamatan Prambanan Klaten bernama Tukul Subagiyono mengembalikan bantuan sosial tunai (BST). 

Hal ini terjadi saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Desa Kotesan untuk mengecek pembagian BST di sana pada Rabu (4/8/2021). 

Beberapa hari ini, Ganjar memang turun ke desa-desa untuk mengecek pembagian BST, mengingat mendapat banyak laporan bantuan tak tepat sasaran.

Saat pembagian BST, Tukul mengangkat tangan dan memanggil Ganjar, serta dengan tegas ia mengatakan jika bantuan yang diterimanya itu akan dikembalikan.

Tukul mengaku keputusan untuk mengembalikan BST tersebut dikarenakan dirinya telah menerima bantuan dana desa. 

“Ini punya saya mau saya kembalikan pak. Wong saya sudah dapat bantuan kok dapat lagi. Kasihan yang lain pak,” kata Tukul Subagiyono yang dikutip dari laman Pemprov Jateng, Rabu (4/8/2021). 

Mendengar pernyataan Tukul, Gubernur Jateng itu kemudian mendekatinya dan menanyakan pekerjaan sehari-harinya serta alasan mengembalikan BST.

Baca Juga: Mensos Risma Tinjau Langsung Penyaluran BST untuk 76.253 KPM Solo

"Saya cuma buruh tani pak. Ini saya kembalikan, wong saya sudah dapat. Satu bantuan saja sudah cukup Pak, masa mau dapat lagi," ujar Tukul. 

Tukul tak memungkiri bahwa dirinya juga membutuhkan bantuan tersebut, namun menurutnya masih banyak pihak yang lebih membutuhkan. 

“Ya walaupun saya butuh sebenarnya, tapi kan saya sudah dapat. Yang lain masih banyak yang butuh dan tidak dapat,” jelasnya. 

Ternyata tak hanya Tukul, terdapat dua warga lain di tempat itu yang melakukan hal serupa. Mereka adalah Jannah dan Yoga Pratama.

Jannah adalah seorang ibu rumah tangga yang suaminya bekerja sebagai kuli bangunan, sementara Yoga adalah seorang mahasiswa.

“Suami saya sudah dapat bantuan dari dana desa pak, jumlahnya juga sama Rp300 ribu per bulan. Nggak tahu kok ini dapat bantuan lagi, makanya saya kembalikan. Mudah-mudahan dapat orang lain yang membutuhkan,” ucap Jannah.

Baca Juga: Ganjar Apresiasi Mahasiswa Inisiai Gelar Panggung Hiburan untuk Menghibur Pasien Isoman

Sementara Yoga mengatakan bantuan dana desa sudah diterima ayahnya. Untuk bantuan BST, diterima atas namanya.

“Menurut aturan undang-undang, katanya satu kepala keluarga dapat satu bantuan saja. Tapi kok di keluarga saya dapat dua. Makanya saya berinisiatif mengembalikan. Mungkin bisa digunakan ke masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Yoga. 

Mendengar hal itu, Ganjar mengaku bangga pada warganya yang mau mengembalikan bantuan itu karena memang tidak berhak.

Ganjar juga menekankan bahwa apa yang dilaukan mereka merupakan contoh moralitas yang harus menjadi tauladan masyarakat lainnya sekaligus menjadi acuan pemerintah untuk melakukan perbaikan data.

“Dari sisi moralitasnya, ini sangat bagus. Ini konkret, mereka datang dengan moralitas bagus, mau mengembalikan karena merasa sudah menerima,” jelas Ganjar. 

Ganjar berharap apa yang dilakukan Tukul, Jannah, Yoga, dan Dobby ini, menjadi inspirasi banyak orang. Mengingat bantuan memang banyak yang tak tepat sasaran, sehingga menimbulkan kecemburuan.

Karena kejujurannya, tiga orang warga Klaten yang mengembalikan bantuan itu langsung mendapat hadiah uang tunai dari Ganjar. 

Baca Juga: Jateng Dapat Alokasi Khusus Vaksin Sinopharm dari Presiden untuk Penyandang Disabilitas

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Laman Pemprov Jawa Tengah


TERBARU