> >

50 Gajah Selamat dari Kebakaran Hutan dan Lahan di Kawasan Konservasi Padang Sugihan

Berita daerah | 28 Juli 2021, 21:21 WIB
Ilustrasi: Gajah yang selamat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumber: Mongabay)

Perlu diketahui, musim kemarau di Sumatera Selatan puncaknya akan terjadi pada Agustus hingga Oktober 2021 mendatang.

Dari karhutla yang terjadi, beberapa pihak terkait seperti BPBD, BKSDA, Balai Pengendalian Perubahan Iklim kebakaran hutan dan Lahan IPPIKHL) dan kelompok masyarakat terus berupaya memadamkan api.

“Sejak Selasa (27/7/2021) api sudah bisa dikendalikan. Saat ini tinggal kepulan asap saja, dan sedang dilakukan upaya pendinginan dari udara menggunakan helikopter ‘water bombing’,” katanya.

Baca Juga: Gajah Kelaparan Hancurkan Dapur Rumah Warga untuk Cari Makanan

Sebagai informasi, pada 2020 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan memperpanjang penetapan status keadaan siaga darurat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga 30 November 2020.

Perpanjangan siaga Karhutla diterbitkan melalui Keputusan Gubernur Sumsel Nomor 573/KPTS/BPBD-SS/2020 per tanggal 19 Oktober 2020. 

Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2020 terdapat 1.124 kejadian bencana dengan luas lahan yang terbakar seluas 265,4 hektare.

Dengan rincian, Banyuasin 101,68 hektare, Ogan Ilir 96,4 hektare, Muara Enim 5 hektare, PALI 7 hektare, Musi Banyuasin 2 hektare, Ogan Komering Ilir 38,900 hektare, OKU Timur 5,25 hektre, Musi Rawas 4,22 hektare, Palembang 5 hektare.

Kendati demikian, jika dibandingkan tahun 2019 lalu, Karhutla di Sumsel pada tahun 2020 turun drastis melebihi angka 50 persen.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU