> >

Pendapatan Warga Bantul Anjlok Akibat Pandemi, Begini Solusi Pemkab

Berita daerah | 28 Juli 2021, 17:06 WIB
ilustrasi program padat karya di Bantul (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Program padat karya di Bantul akan dimulai pada awal Agustus 2021. Hal ini dilakukan untuk memberikan solusi kesulitan ekonomi yang dihadapi warga akibat pandemi Covid-19.

Menurut Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti, selama pandemi Covid-19 banyak warga Bantul yang mengalami PHK,
dirumahkan, dan pemotongan pendapatan.

"Jadi dengan adanya padat karya bisa meringankan beban masyarakat," ujarnya, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Pengembangan RS Lapangan Covid-19 di Bantul, Sampai Mana?

Padat karya juga diprediksi bisa menggerakkan dan mendongkrak perekonomian warga sekitar, seperti warung makan maupun kelontong. Warung makan dan kelontong berpotensi didatangi warga yang sedang gotong-royong untuk membeli kebutuhan.

Ada dua sumber anggaran program padat karya, yakni Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemda DIY dan APBD Bantul. Dana yang berasal dari BKK tersebar di 60 titik lokasi
dengan anggaran setiap lokasi Rp 160 juta.

Sementara, dana dari APBD Bantul dimulai sepekan setelah program BKK dan dilaksanakan di 103 titik dengan anggaran per titik Rp 100 juta.

Pengerjaan dalam program padat karya di Bantul akan dilaksanakan selama 21 hari. Satu kelompok terdiri dari 26 orang dan setiap anggota kelompok mendapatkan Hari Orang
Kerja (HOK). 

Proyek padat karya BKK  dikerjakan  dua kelompok dan untuk padat karya  APBD dikerjakan oleh satu kelompok.

Baca Juga: Termakan Hoaks Ambulans Kosong, Warga Rusak Ambulans SAR DIY di Bantul

"Harus diingat dan dipatuhi, dalam padat karya Bantul ini semua kegiatan proyek baik pengawas, koordinator dan warga masyarakat harus benar benar menerapkan protokol
kesehatan dengan ketat," ucapnya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU