Sepekan Terakhir, Sumatera Utara dan Aceh Dilanda 48 Gempa Bumi

MEDAN, KOMPAS.TV - Dalam satu pekan terakhir, dilaporkan terdapat 48 gempa bumi yang melanda wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

Hal tersebut diketahu setelah Pusat Gempa Regional (PGR) I Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan melakukan pengamatan sejak 16 hingga 22 Juli 2021.

Kepala BBMKG Wilayah 1 Medan, Hartanto mengungkapkan, umumnya sebaran gempa bumi tersebut terjadi di daerah sekitar Sesar Sumatera dan wilayah subduksi di Pantai Barat Sumatera.

"Kejadian kegempaan periode ini lebih banyak dibandingkan dengan kejadian gempa bumi pada pekan lalu," ujar Hartanto, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (25/7/2021).

Baca Juga: BMKG Minta Kemensos Antisipasi Potensi Gempa dan Tsunami Setinggi 28 Meter di Pacitan

Hartanto menambahkan, data gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh didominasi oleh guncangan di darat yang sebanyak 36 kejadian, sedangkan di laut 12 kejadian.

Sementara itu, Analisis PGR I, Chichi Nurhafizah menjelaskan seberapa besar skala kekuatan gempa bumi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh pada seminggu terakhir.

Berdasarakn hasil analisis Cici, aktivitas tektonik yang terjadi memiliki magnitudo yang relatif rendah yakni 4.0 untuk 43 kejadian, sementara yang diatas 4.0 hanya lima kejadian.

Dengan kedalaman gempa yang cukup bervariasi, yang dangkal tak lebih dari 60 kilometer berjumlah 41 kejadian dan yang menengah atau di antara 60 hingga 300 kilometer ada sebanyak tujuh kejadian.

Baca Juga: Jumlah Aktivitas Gempa di Indonesia Sejak 6 Bulan Terakhir, BMKG: Per Bulan 783 Kali

Secara terpisah, peneliti dari BBMKG Wilayah 1 Medan, Marzuki Sinambela pun mengungkapkan bahwa ada tiga kejadian yang signifikan dan dirasakan dari 48 gempa bumi itu.

Yakni gempa Dairi pada 19 Juli 2021 pukul 20.56.43 WIB, gempa Nias Utara pada 20 Juli 2021 pukul 10.34.27 WIB, dan gempa Nagan Raya di Aceh pada 21 Juli 2021 pukul 16.10.22 WIB.

Untungnya, Marzuki mengatakan, ketiga gempa tersebut tak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa pasca kejadian.

"Tidak ada kerusakan bangunan dan korban jiwa yang diakibatkan dari tiga gempa bumi yang dirasakan itu," pungkasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara