> >

Ma ruf Amin Soroti Positvity Rate Jatim yang Jauh dari Standar Aman WHO, Ini Jawaban Khofifah

Berita daerah | 22 Juli 2021, 00:30 WIB
Wakil Presiden KH Maruf Amin. (Sumber: Dok. Setwapres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti angka positivity rate untuk tes Covid-19 di Provinsi Jawa Timur yang melampaui batas aman Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Positivity rate-nya di Jatim masih sangat jauh di atas standar WHO. Jadi ini jauh di atas WHO yang lima persen,” ujar Ma’ruf Amin dalam konferensi video dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Jawa Timur, Rabu (21/7/2021), dikutip dari Antara.

Positivity rate adalah persentase kasus Covid-19 baru atas jumlah orang yang menjalani tes swab. Positivity rate menunjukkan seberapa besar laju penularan virus.

Baca Juga: Ajak Tingkatkan Kesabaran, Wapres Ma’ruf Amin: Pandemi Merupakan Ujian dan Cobaan

Menurut Ma’ruf Amin, angka positivity rate Jawa Timur telah mencapai 39,4%. Sementara, batas aman WHO maksimal ada di angka 5%.

Sebab itu, Ma’ruf Amin mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan upaya lebih banyak untuk menerapkan PPKM dengan optimal.

"Untuk Provinsi Jatim, diperlukan upaya tambahan agar pelaksanaan pembatasan dapat lebih baik lagi," kata Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan pihaknya terus berupaya mencapai target dari pemerintah pusat, salah satunya vaksinasi Covid-19.

Khofifah menyebut, pihaknya telah menyalurkan dosis vaksin dari pemerintah pusat ke seluruh dinas kesehatan kabupaten dan kota.

"Jadi Pak Wapres, kalau dipotret dari stok (vaksin) yang di Jatim itu pasti jumlahnya besar. Tetapi jumlah yang besar itu, kalau kemudian sudah dikerucutkan, berapa banyak yang ada di dinkes masing-masing kabupaten dan kota," ujar Khofifah.

Baca Juga: Ini Kriteria Pekerja yang Berhak Menerima Bantuan Subsidi Upah Rp1 Juta dari Pemerintah

Ia mengakui perlu ada instruksi lebih lanjut kepada seluruh jajaran pemkab dan pemkot untuk segera menyalurkan persediaan vaksin Covid-19 ke masyarakat.

“Izin Pak Wapres, memang perlu ada sosialisasi kembali sesuai arahan Presiden bahwa jangan menunggu dosis kedua, (tetapi) habiskan, habiskan (stok dosis yang ada)," kata Khofifah.

Melansir covid19.go.id, Jawa Timur adalah salah satu pusat penularan Covid-19 di Indonesia saat ini.

Pada 21 Juli 2021, Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian Covid-19 tertingi, yaitu mencapai 402 orang meninggal. Jika dikalkulasi, sudah ada 16.865 orang meninggal di Jawa Timur.

Lalu, Jawa Timur masuk lima besar provinsi dengan kasus positif baru pada Rabu. Kasus Covid-19 di Jatim bertambah 3.859 kasus, dengan total 253.104 kasus sejak awal pandemi. 

Sementara pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 2.980 orang pada Rabu. Total, telah ada 187.193 pasien sembuh sejak awal pandemi.

Baca Juga: Jelang Pelonggaran PPKM, Pemerintah akan Genjot Testing dan Tracing di Wilayah Aglomerasi

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU