> >

Usai Ditinggal Istri Wafat karena Covid-19, Eks Anggota DPRD Jember Meninggal Saat Isoman

Update corona | 19 Juli 2021, 02:35 WIB
Sanusi Mochtar Fadilah (Sumber: ANTARA/ HO - PCNU Jember)

JEMBER, KOMPAS.TV - Mantan anggota DPRD Jember, Sanusi Mochtar Fadilah, meninggal dunia pada Minggu, (18/7/2021).

Anggota DPRD Jember periode 2004-2009 itu mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Desa Tegalrejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Diketahui, Sanusi menjalani isolasi mandiri di rumah hanya seorang diri. Sementara istrinya sudah meninggal lebih dulu.

Baca Juga: Kantor BPOM Kebakaran, 15 Unit Mobil Damkar Dikerahkan Guna Padamkan Api

Itu setelah istrinya menjalani rawat inap di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember pada 12 Juli 2021 karena terkonfirmasi positif Covid-19.

Anggota DPRD Jember, Ahmad Faeshol, mengatakan Sanusi sebenarnya sudah 12 hari menjalani isolasi mandiri. Artinya, hanya tinggal dua hari lagi Sanusi memgakhiri isolasinya.

"Pak Sanusi itu sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Mayang selama 12 hari, sehingga kurang dua hari lagi selesai masa isolasinya," kata Faeshol, Minggu (18/7/2021).

Baca Juga: Terkendala Penanganan, 3 Warga Tambun Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri

Menurut Faeshol, selama ini warga bahu membahu secara swadaya menyediakan makanan buat warga yang melakukan isolasi mandiri.

Termasuk juga rutin mengirimkan makanan untuk Sanusi yang biasanya ditaruh di depan rumah.

"Saat warga mengirimkan makanan biasanya menelepon Pak Sanusi untuk memberitahu, namun pagi tadi ditelepon tidak diangkat, sehingga makanan ditaruh di depan pintu," tuturnya.

Kemudian, Faeshol melanjutkan, pada siang harinya tetangga juga mengantarkan makanan ke rumah Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Jember itu.

Baca Juga: Bupati Jember Hendy Siswanto Rela Sumbang Gaji untuk Warga Terdampak Covid-19

Karena saat ditelepon tidak kunjung diangkat, kata Faeshol, warga akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu rumah Sanusi.

"Setelah didobrak, ternyata sudah meninggal di tempat tidurnya di dalam kamar dengan keadaan posisi tidur," katanya.

Setelah itu, warga tidak ada yang berani mendekat ke jenazah Sanusi karena yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19.

Salah satu warga kemudian berinisiatif melaporkan ke Polsek Mayang dan Puksesmas setempat atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Membangun Jember di Tengah Pandemi, Siapkan 6.000 Beasiswa dan Bandara Internasional - (3)

"Kami tidak berani berbuat apa-apa dan pemakaman jenazah juga menunggu keluarganya dari Kabupaten Bondowoso, sehingga jenazah tetap berada di dalam kamar," katanya.

Lebih lanjut, Faeshol menambahkan, Sanusi pernah meminta bantuannya untuk membawa istrinya ke RSD dr Soebandi Jember agar mendapatkan penanganan dari dokter.

Setelah dimintai bantuan, Faeshol langsung menghubungi Direktur RSD dr Soebandi Jember, Hendro Soelistijo.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Ingatkan Jajarannya untuk Bersikap Santun Saat PPKM Darurat

"Alhamdullilah istri Pak Sanusi mendapat kamar di ruang isolasi RSD dr Soebandi Jember, namun meninggal dunia setelah dua hari dirawat di sana dan dimakamkan secara protokol kesehatan," ujarnya.

Sanusi juga tidak menghadiri pemakaman istrinya Ririn di Desa Sempolan, Kecamatan Silo pada Senin (12/7) karena sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Selain sebagai Wakil Sekretaris DPC PPP Jember, Sanusi diketahui juga menjabat Sekretaris Lesbumi PCNU Jember dan mantan Ketua Lazisnu PCNU Jember 2015-2020.

Baca Juga: Menteri Luhut Minta Maaf PPKM Darurat Belum Optimal

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU