> >

Varian Delta Ditemukan di Yogyakarta, Ini 6 Instruksi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamenku Buwono X

Update corona | 18 Juli 2021, 08:41 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sumber: Tribunjogja/Rendika Ferri Kurniawan)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan Covid-19 varian Delta telah ditemukan di wilayah Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Sri Sultan setelah pihaknya melakukan uji Whole Genum Sequencing (WGS) terhadap 25 spesimen pasien Covid-19. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya terjangkit Covid-19 varian Delta.

"Perlu kami sampaikan bahwa hasil pemeriksaan WGS terhadap 25 spesimen yang terdiri atas 15 orang dewasa dan 10 anak-anak mengindikasikan bahwa 20 orang telah terpapar varian Delta. Dengan rincian 11 kasus pada orang dewasa dan 9 kasus pada anak-anak," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (18/7/2021).

Baca Juga: Kisah Dokter Milenial RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Buka Praktik Konsultasi Pasien Isolasi Mandiri

Sri Sultan juga menjelaskan, pihaknya sudah memberikan informasi terkait penemuan Covid-19 varian Delta kepada Kementerian Kesehatan. Sebelumnya, pemeriksaan WGS dilakukan di Laboratorium WGS Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Setelah penemuan itu, Sri Sultan menginstruksikan enam hal kepada seluruh pihak di Yogyakarta, sebagai berikut:

Baca Juga: Kisah Belasan Waria di Yogyakarta Meninggal Selama Pandemi Corona: Kekurangan Nutrisi hingga Depresi

1. Melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat
2. Memperkuat tracing atau penelusuran
3. Memastikan proses isolasi mandiri dilaksanakan dengan aman, taat, dan disiplin
4. Memperkuat dan memperketat penerapan protokol kesehatan
5. Memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan perkantoran dan kegiatan kemasyarakatan yang menimbulkan kerumunan
6. Meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan isolasi mandiri dan karantina mandiri.

Penting diketahui, berdasarkan penelitian varian Delta lebih menular 41 sampai 60 persen daripada varian Alfa. Artinya, virus corona varian Delta dipastikan memiliki kemampuan penularan lebih cepat dan masif jika dibandingkan varian yang muncul sebelumnya.

Virus corona varian delta juga berpotensi lebih besar dalam menurunkan respons imun tubuh terutama bagi lansia. Selain itu, varian delta juga berpotensi re-infeksi atau tertular kembali setelah sembuh.

Baca Juga: LIPI: 95 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia adalah Varian Delta

 

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Zaki-Amrullah

Sumber : Kompas TV


TERBARU