Potensi Hutan yang Hilang Akibat Proyek Jalan Trans-Papua Mencapai Tiga Kali Kota Yogyakarta
Berita daerah | 6 Juli 2021, 23:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu yang diprioritaskan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan Jalan Trans-Papua justru disebut berpotensi menghilangkan ribuan hektare tutupan hutan.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan, dalam jangka panjang, proyek JalanTrans-Papua diprediksi dapat memusnahkan 12.469 hektare tutupan hutan atau seluas tiga kali Kota Yogyakarta.
Organisasi independen tersebut mengemukakan perkiraan itu kala merilis hasil desk study-nya yang berjudul Analisis Pengaruh Rencana Pembangunan Major Project Jalan Trans Papua Terhadap Aspek Sosial-Ekologis Papua, Selasa (6/7/2021).
Dalam acara tersebut, Walhi juga menuturkan bahwa sekitar 4.772 hektare lahan terancam itu merupakan hutan lindung.
Baca Juga: Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Yalimo Berpotensi Menjadi Perang Suku
Peneliti Walhi, Umi Marufah memaparkan bahwa proyek yang telah dimulai sejak 2001 hingga 2019 tersebut telah menghilangkan banyak hutan di tanah Papua.
Dengan rincian, 34 persen non-kawasan hutan yang hilang, 22 persen kawasan hutan lindung konservasi, dan 44 persen hutan produksi.
Seperti pembangunan ruas jalan Fakfak-Windesi, yang menurut Umi, telah menghilangkan hampir 4.000 hektare hutan produksi.
Sementara, pada ruas jalan Wagete-Timika, telah hilang 2.000 lebih hektare hutan produksi dan 500 hektare hutan lindung.
Lalu, ruas jalan Wanggar-Kwatisore-Kp Muri juga melenyapkan lebih dari 1.500 hektare hutan produksi dan 500 hektare hutan lindung serta konservasi.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV