Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Yalimo Berpotensi Menjadi Perang Suku
Peristiwa | 1 Juli 2021, 20:17 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan kerusuhan yang terjadi Kabupaten Yalimo, Papua, berpotensi menjadi perang suku.
Karena itu, dia menegaskan, bahwa perlunya penanganan khusus dalam mengatasi kasus di Yalimo yang terjadi sejak Selasa (29/6/2021) kemarin.
Baca Juga: Rusuh Akibat Pasangan Cabup Didiskualifikasi MK, 1.146 Orang di Kabupaten Yalimo Papua Mengungsi
Menurut Fakhiri, penanganan khusus diperlukan guna menghindari bentrok berkepanjangan.
Mengingat, massa pasangan calon nomor urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil kecewa dan tidak menyangka dengan hasil putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Aksi para pendukung paslon 01 itu dilakukan secara spontan sesaat setelah MK memutuskan mendiskualifikasi calonnya," kata Fakhiri seusai syukuran HUT ke-75 Bhayangkara di Jayapura, Kamis (1/6/2021).
"Sehingga Polda Papua berhati-hati dalam menangani kasus tersebut."
Baca Juga: Antisipasi Kerusuhan Yalimo Meluas, Polres Jayawijaya Siagakan Personel
Dari laporan yang diterima, Fakhiri menjelaskan, awalnya para pendukung Erdi Dabi menonton jalannya sidang di Elelim.
Setelah mendengar hasil putusan MK, massa langsung melakukan aksi pembakaran sejumlah gedung pemerintahan dan fasilitas umum. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Tak hanya itu, massa juga melakukan pemalangan di sepanjang jalan menuju Wamena serta sempat membakar jembatan namun cepat dipadamkan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV