Bupati Mukomuko Surati Menkominfo Minta Blokir Game Online Free Fire, PUBG, hingga Mobile Legends
Peristiwa | 23 Juni 2021, 17:39 WIBMUKOMUKO, KOMPAS.TV - Sapuan, Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate untuk memblokir aplikasi game online, seperti Free Fire, PUBG, dan Mobile Legends.
Hal ini dibeberkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mukomuko, Bustari Maller dalam keterangan resminya, Selasa (22/6/2021).
Baca Juga: Diduga Kecanduan Game Online, Siswi SMP di Banyumas Meninggal dan Diketahui Alami Gangguan Saraf
Bustari Maller mengatakan, Bupati Sapuan meminta pemblokiran ini berlaku secara nasional atau di wilayah Mukomuko saja.
“Bupati telah menyampaikan surat permohonan untuk meminta Menkominfo melalui Direktorat Jenderal Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir ‘game online’ di wilayah Kabupaten Mukomuko,” ujar Bustari.
Bupati meminta pemblokiran game online itu usai mendapat banyak keluhan dari masyarakat soal banyaknya remaja yang masih sekolah memainkan permainan-permainan itu.
Menurut Bustari, Bupati Sapuan meminta memblokir game online, antara lain, game Higgs Domino, PUBG, Mobile Legends, Free Fire, dan berbagai game sejenis yang dapat diakses lewat ponsel atau komputer.
Baca Juga: Keren! Ini Cerita Ravalda Jadi Game Analyst Wanita Pertama
Menurut Bustari, game-game itu berdampak buruk pada perkembangan, kesehatan, hingga pendidikan anak-anak di wilayahnya.
“Mereka, anak-anak itu, telah menjadi pecandu game online sehingga kondisi seperti ini seharusnya segera mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat,” kata Bustari.
Ia menyebut, anak-anak yang kecanduan game online itu dapat mengalami gangguang penglihatan, obesitas, sampai De Quervain syndrome.
De Quervain syndrome adalah peradangan di pangkal jempol dan pergelangan tangan. Penyakit ini dapat menyulitkan jempol bergerak dan menimbulkan nyeri di pergelangan tangan.
Baca Juga: Penelitian: Banyak Menghabiskan Waktu Bermain Game Bikin Nilai Sekolah Merosot
Bustari menambahkan, anak juga akan terpengaruh secara psikologis. Game-game itu, kata Bustari, membuat anak menjadi pribadi yang individualis dan egois.
Menurut Bustari, peran orangtua tidak cukup besar mencegah kecanduan game online pada anak. Sebab itu, ia mendukung permintaan Bupati Sapuan untuk memblokir game online secara nasional atau kabupaten.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV