Tak Hanya dari Pemkab, Satgas Nemangkawi Cium Aliran Dana dari Anggota DPRD Tolikara ke KKB di Papua
Kriminal | 17 Juni 2021, 14:28 WIBPAPUA, KOMPAS.TV- Aliran dana untuk membiayai kegiatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) di Papua khususnya pimpinan Lekagak Telenggen ternyata tidak hanya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak, Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi mencium dugaan adanya sumber lain.
Tak tanggung-tanggung, pihak yang diduga ikut menyuplai dana ke KKB adalah salah seorang anggota DPRD Tolikara.
Satgas Nemangkawi menyebut, keterlibatan anggota DPRD Tolikara berinsial SW terungkap setelah penangkapan tangan kanan KKB pimpinan Lekagak Telenggen, Neson Murib di Kabupaten Puncak Jaya pada Senin (13/6/2021).
Polisi menduga uang tunai Rp 370 juta yang disita dari Neson, akan digunakan untuk membeli senjata api dari seseorang.
“Kami masih lakukan penyidikan terkait bukti transaksi yang ditemukan, termasuk benar atau tidaknya aliran dana ke Lekagak Telenggen," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy melansir Tribun-Papua.com, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: Satgas Nemangkawi Ungkap Dugaan Uang Rp600 Juta Mengalir dari Pemkab Puncak ke KKB Lekagak Telenggen
Iqbal mengungkapkan, kini, pihaknya masih melakukan penyidikan mendalam. Penelusuran penyidik, lanjut Iqbal, uang senilai Rp370 juta diserahkan SW kepada Neson Murib di Hotel Metta Star Waena, Kota Jayapura, pada pertengahan April 2021.
"Uang itu diterima Neson Murib secara langsung," kata dia.
Selain uang tunai, polisi juga menemukan catatan bantuan Pemerintah Kabupaten Puncak Rp 600 juta untuk pimpinan KKB, Lekagak Telenggen, pada 6 Februari 2021.
Catatan penolakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua, juga ditemukan dari tangan Neson.
"Semua nama yang ada bukti transfer tersebut pasti akan dipanggil penyidik," tegas perwira menengah polisi yang dikabarkan segera bertugas di Polda Jawa Tengah itu.
Baca Juga: Pemasok Senjata untuk KKB DItangkap oleh Satgas Nemangkawi. Ditemukan Uang Rp 370 Juta
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan peran dari Neson Murib yaitu sebagai pemasok senjata api untuk KKB di Kabupaten Puncak.
Fakhiri menuturkan, Neson Murib sudah berulang kali melakukan transaksi jual beli senjata api dan amunisi ilegal. Jumlahnya mencapai miliaran rupiah
"Total yang dikirim dan diterima Rp1,3 miliar," sambung Fakhiri.
Menurutnya, uang tersebut diduga kuat akan digunakan untuk membeli senjata api di Kabupaten Mimika.
Baca Juga: Pembakar Fasilitas Bandara Aminggaru Terungkap, Satgas Nemangkawi: Pelaku KKB Lekagak Telenggen
"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta. Informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika. Kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," tegas Fakhiri.
Ia menyatakan, keberadaan Neson Murib di Puncak Jaya karena sedang transit, sebelum kembali terbang ke Mimika.
Sementara itu seperti dilaporkan Tribun Papua, sedianya, anggota DPRD Tolikara berinsial SW pada Kamis (17/6/2021) ini akan menggelar jumpa pers untuk memberikan klarifikasi terkait namanya yang tersangkut dugaan dana ke KKB.
Namun rencana itu batal karena yang bersangkutan gagal terbang dari Wamena ke Jayapura. Belum ada penjelasan sebab dan alasan batalnya keberangkatan SW. Meski begitu, SW akan tetap mengupayakan bisa terbang ke Jayapura dari Wamena.
Baca Juga: Kapolri Bakar Semangat Satgas Nemangkawi yang Perangi KKB di Papua: Tak Boleh Kalah!
Kepolisian sebelumnya juga menuding adanya aliran dana sebesar Rp 600 juta dari pemerintah kabupaten Puncak Jaya ke KKB. Hingga kini pemerintah kabupaten Puncak Jaya belum memberi keterangan atas tudingan kepolisian ini, termasuk siapa yang mengalirkan dan kenapa ada dana yang mengalir ke KKB.
Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV