Angka Kematian Covid-19 Kembali Meningkat, Ini 3 Indikator yang Perlu Jadi Bahan Evaluasi
Update corona | 20 Mei 2021, 18:24 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Epidemiolog UGM Riris Andono Ahmad kembali angkat bicara perihal peningkatan persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19, pada 15 Mei 2021 angka kematian akibat Covid-19 di tanah air sebesar 2,76 persen.
Angka ini yang meningkat dari sebelumnya per Februari 2021 sebesar 2,75 persen.
Sementara, presentase kasus angka kematian akibat Covid-19 di dunia sebesar 2,07 persen.
“Pemerintah perlu evaluasi manajemen pengendalian pandemi jadi bisa diketahui faktor mana saja yang berkontribusi besar terhadap angka kematian akibat Covid-19,” ujarnya, Kamis (20/5/2021).
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Sumsel Peringkat ke-3 Nasional, Satgas Beri Peringatan Tegas
Menurut Riris, penyebab pasti kematian akibat Covid-19 tidak bisa diketahui tanpa adanya audit kematian.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hal tersebut, salah satunya misalnya terkait akses layanan kesehatan atau bagaimana layanan kesehatan mampu mengelola kasus yang ada secara adekuat dan bermutu.
Kedua, sistem rujukan juga perlu menjadi bahan evaluasi.
Sekalipun saat ini telah ada sistem rujukan, Riris mengatakan sistem yang ada belum dikondisikan dengan situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan kecepatan penanganan.
“Karena tidak adanya sistem rujukan cepat menjadikan layanan terhadap pasien Covid-19 berat berjalan lambat sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya kematian,” ucapnya.
Baca Juga: Jawa Tengah jadi Provinsi dengan Jumlah Kematian Covid-19 Tertinggi
Ketiga, varian baru corona yang dikabarkan memiliki tingkat transmisi lebih tinggi. Hal ini masih asumsi dan belum diketahui secara pasti.
Ia menyarankan untuk menekan angka kasus kematian akibat Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan pemerintah lewat evaluasi manajemen kasus.
Tetapi juga membutuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 5M dengan ketat, yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV