Gerak KKB Makin Terjepit, Kapolda Papua: Kami Dirikan Pos Keamanan di 3 Jalur Perlintasan Mereka
Kriminal | 18 Mei 2021, 03:00 WIBPAPUA, KOMPAS.TV- Pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah lokasi di Papua dipastikan kian terjepit.
Hal ini seiring segera dibangunnya pos keamanan di jalur-jalur perjalanan kelompok teroris tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol Irjen Pol Mathius D Fakhiri menjelaskan, rencananya akan dibangun 3 pos keamaman di jalur perlintasan KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang berada di sekitar Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak. Diharapkan hal itu makin membuat KKB kian terdesak.
Terdesaknya pimpinan Lekagak Telenggen dikarenakan, aparat keamanan gabungan telah membuat pos di beberapa jalur perlintasan yang biasa dilalui KKB, seperti di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome.
Baca Juga: Pengejaran KKB Papua Membuahkan Hasil, Satgas Nemangkawi Kuasai Beberapa Titik
"Sejak 13 Mei 2021 dan 16 Mei 2021 ada kejadian, itu memang kami sedang melakukan penegakan hukum karena kita sedang tutup rapat jalur-jalur mereka untuk memastikan bahwa kelompok ini harus keluar dari masyarakat yang ada di Ilaga, baik yang di Gome, Mayuberi di Ilaga Utara," ujarnya di Jayapura, Senin (17/5/2021).
Fakhiri mengeklaim, masyarakat di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome, menginginkan aparat mengusir KKB. Sejak KKB berada di wilayah itu, aktivitas masyarakat terganggu.
"Mereka harus keluar dari tiga distrik utama ini karena memang masyarakat sudah sampaikan ke pemerintah, mereka sangat terganggu dengan kehadiran kelompoknya Lekagak cs," kata dia.
Menurut Fakhiri, seperti dikutip dari Tribun Papua, kelompok Lekagak Telenggen tidak berasal dari Distrik Ilaga. Mereka merupakan pendatang.
Baca Juga: Pengejaran KKB di Papua Makin Intens, Keselamatan Warga Sipil Tetap Jadi Prioritas
"Kelompoknya Lekagak ini bukan tuan rumah di Ilaga, mereka pendatang yang datang mengganggu ditempatnya orang, sehingga TNI-Polri mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan penegakan hukum di Kabupaten Puncak secara masif," sambung Fakhiri.
Kapolda menyebut aparat keamanan akan terus melakukan penegakan hukum kepada KKB yang tidak menyerahkan diri.
Fakhiri memastikan, aparat keamanan tetap membuka peluang bagi KKB untuk kembali ke masyarakat asalkan mereka mau menyerahkan senjata api yang dipegang.
"Sejak awal aparat keamanan sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan, kalau mau menyerahkan diri (maka) serahkan senjata api dan kita akan berpikir untuk bagaimana menerima mereka," kata dia.
Baca Juga: Masih Dikuasai KKB dan Hanya Bisa Diakses Kendaraan Khusus, Ini Kawasan Segitiga Hitam di Papua
Namun, Fakhiri menilai KKB tidak ingin menyelesaikan masalah dengan cara damai dan terus melakukan aksi kekerasan bersenjata untuk mendapatkan keinginannya.
"Kalau mereka tetap seperti sekarang, maka aparat keamanan tetap berhadapan dengan mereka, apapun risikonya kita akan melakukan penindakan," tandas Fakhiri.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV