Gunung Merapi Berstatus Siaga, Setelah 4 Kali Luncurkan Awan Panas Dalam Sepekan Terakhir
Peristiwa | 17 Mei 2021, 22:45 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Merapi terhitung telah empat kali meluncurkan awan panas, sejak tanggal 7 hingga 13 Mei 2021.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga melaporkan terdapat guguran lava sebanyak 49 kali.
Dalam periode pengamatan yang sama, cuaca di wilayah sekitar Gunung Merapi dilaporkan cerah pada siang dan malam hari, namun berkabut pada sore hari.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Masyarakat Sekitar Gunung Sinabung Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin
"Awan panas guguran terjadi sebanyak empat kali dengan jarak luncur terjauh 1.500 meter ke arah Barat Daya," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Senin (17/5/2021).
Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan durasi maksimalnya tercatat 119 detk.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Estimasi Jarak 1,2 Kilometer
"Guguran lava teramati sebanyak 49 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan dua kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 700 meter," ungkapnya.
Dari guguran lava tersebut, terbentuklah kubah lava yang berada di sektor barat daya dengan volume 1.160.000 m3, dan laju pertumbuhan kubah lava sebesar 11.500 m3/hari.
Selanjutnya, analisis morfologi menurut hasil foto area puncak dari sektor tenggara, pada 16 Mei 2021, menunjukan perbedaan tinggi kubah yang berada di tengah sebesar dua meter.
Baca Juga: Erupsi Lagi, Gunung Sinabung Keluarkan Abu Hingga 2.800 Meter
Selain itu, Hanik juga menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa aktivitas erupsi efusif masih cukup tinggi dan masuk dalam tingkat Siaga.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini pun menjadi lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ungkapnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, Kamis Malam Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 2 Kilometer ke Barat Daya
Untuk wlayah dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas terletak pada sektor selatan hingga barat daya.
Meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak luncur maksimal lima kilometer.
Termasuk juga Sungai Gendol pada sektor tenggara yang jarak luncur sejauh tiga kilometer.
Namun, apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV