Terungkap Suami Istri Bawa 2 Anak Jalan Kaki Gombong-Bandung Bukan Mudik, Tapi Demi Menyambung Hidup
Peristiwa | 11 Mei 2021, 03:55 WIB"Di Indramayu kami dapat tumpangan dinaikkan ke bus," ucap Masitoh.
Saat berada di bus, Masitoh ditanya terkait tujuannya. Ia kemudian mengaku hendak pergi ke Tegal, Jawa Tengah.
Baca Juga: Cerita Penumpang Bus yang Masuk Jurang di Sumedang, Buka Baju dan Berjalan Kaki Minta Pertolongan
"Ditanya tujuannya mau ke mana, kalau sebutin jauh-jauh kasihan orang itu, jadi saya sebut yang dekat saja ke Tegal, ongkos Rp 100 ribu," tuturnya.
Setelah di Tegal, Masitoh dan keluarganya melanjutkan perjalan ke Gombong, Jawa Tengah. Setelah sampai Gombong, mereka balik lagi ke Bandung.
"Jadi muter, pergi dari utara, pulang lintas selatan," katanya.
Masitoh mengungkapkan, bahwa dirinya bersama suami dan dua anaknya melakukan perjalanan seperti itu sudah satu tahun. Bahkan, Masitoh sudah sampai ke Jawa Timur.
Baca Juga: Hari Kelima Larangan Mudik, 20 Ribu Kendaraan Diputarbalikan dari Pos Penyekatan Tanjung Pura
"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Cuma tidak hanya sambil diam, tapi sambil cari kerja. Tapi itu memang yang namannya cari kerja susah," ujarnya.
Masitoh mengatakan, selama satu tahun keliling pulau Jawa, dia mengibaratkan jalan-jalan gratis. Kalau tak ada tumpangan, maka ia dan keluarga akan jalan kaki.
"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tutur Masitoh.
Sebelumnya diberitakan, Dani dan keluarganya terpaksa mudik dengan cara berjalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Catat! Hari Ini Puncak Arus Mudik, Jasa Marga: 109.237 Kendaraan Bakal Tinggalkan Jabotabek
Ia bersama istri dan kedua balitanya harus berjalan kaki sebab tak punya biaya untuk membayar kendaraan. Mereka menempuh jarak 278 KM selama 6 hari.
"Saya milih pulang jalan kaki," kata Dani dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/5/2021).
Dani mengaku bahwa dirinya baru saja kehilangan pekerjaannya di sebuah konveksi yang berada di Gombong.
Ia pun nekat menempuh perjalanan jauh tersebut dengan berbekal uang hanya Rp 120.000. Uang tersebut, diakui Dani sebagai sisa uang gajinya selama bekerja di konveksi.
"Sisa uang (gaji) Rp 120.000," ujar Dani.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV