> >

Dinkes Jawa Timur Temukan Varian Virus Corono Kongo di Mojokerto

Update corona | 6 Mei 2021, 09:28 WIB
Ilustrasi Virus Corona (Sumber: Freepik)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur dr Herlin Feelian, menyebut telah menemukan varian Virus Corona baru di Kabupaten Mojokerto yang merupakan hasil mutasi dari Kongo, Afrika.

Dia mengatakan mutasi Corona dari Kongo ini dibawa oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan dinas ke daerah tersebut, pada Februari 2021 lalu.

"Kami temukan satu yang terpapar mutasi baru," ungkap Herlin, di Surabaya, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga: Jawa Barat dan Jawa Tengah Kembali Masuk Zona Merah Corona

"Diketahui sejak Februari lalu bahwa ada sekelompok WNI yang baru saja tiba dari Kongo. Segera kami lakukan pemeriksaan whole genome sequencing dan hasilnya baru keluar pada April kemarin," sambungnya.

Kata Herlin, pengidap mutasi virus baru tersebut, tak mengalami gejala alias Orang Tanpa Gerjala (OTG).

Untuk menelusuri penularannya, Dinkes Jatim telah melakukan tracing untuk mencari kontak erat dengan WNI yang dari kongo tersebut.

"Kami tracing dan periksa semua orang yang berkontak erat, hasilnya hanya yang bersangkutan saja yang terinfeksi," katanya.

Baca Juga: Larangan Mudik Karena Keuangan Perbankan Mengkhawatirkan? Kominfo: Faktanya, untuk Menekan Covid-19

Agar tidak kecolongan dua kali, Herlin menerapkan pemeriksaan berlapis di setiap bandara dan pelabuhan. Meski selama ini peraturannya hanya menyertakan hasil PCR negatif yang berlaku untuk 3x24 jam.

"Tapi sekarang kami akan tetap menerapkan tes PCR ulang di setiap pintu kedatangan," ucapnya.

Pemeriksaan berlapis itu berlaku sama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru tiba di Jatim. Mereka diwajibkan swab PCR dan karantina selama dua hari.

Kalau hasilnya negatif, mereka akan lanjut karantina selama tiga hari. Lalu mereka kembali menjalani pemeriksaan untuk memastikan kesehatannya.

Baca Juga: Gelombang Tsunami Covid-19, Banyak Pasien di India Terlantar di Depan Rumah Sakit

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU